Banjir Jakarta Ganggu Ekspor Impor Indonesia

Sejumlah depo kontainer di wilayah Cakung dan Cilincing terendam banjir.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Feb 2020, 12:10 WIB
Warga melintasi banjir di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta, Minggu (23/2/2020). Banjir yang terjadi dari dini hari tadi melumpuhkan akses jalan tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir Jakarta yang terjadi beberapa hari ini dinilai mengancam ekspor impor Indonesia. Hal ini dikarenakan area depo kontainer dan akses di wilayah Cakung dan Cilincing mayoritas terendam banjir.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aprtindo), Kyatmaja Lookman mengatakan, akibat banjir, kontainer di layer paling bawah dipastikan tidak bisa dioperasikan.

"Ini jelas mengganggu distribusi. Ekspor dan impor terancam gagal. Barang di layer satu rusak semua terendam banjir," kata Ktamaja kepada Liputan6.com, Selasa (25/2/2020).

Kyatmaja mengatakan, saat ini jumlah truk yang beroperasi di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok sendiri sebanyak 20 ribu kendaraan. Jika semua itu tidak beroperasi akibat banjir Jakarta, dia memperkirakan kerugian mencapai Rp 30 miliar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Truk Kontainer juga Terendam Banjir

banjir tanjung priok thumbnail

Meski demikian dirinya mengakui untuk saat ini masih ada beberapa truk yang beroperasi. "Tapi sebagian besar tidak beroperasi saat ini, karena truk juga terendam, tidak bisa operasi," tegasnya.

Dia melanjutkan, selama ini belum pernah banjir merendam objek vital yang berada di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok itu.

Untuk itu dirinya menyarankan kepada pemerintah untuk lebih kompleks dalam menanggulangi banjir yang tejadi setiap tahun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya