Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran virus corona kian membuat resah warga seantero dunia. Bahkan, Italia melaporkan pada Senin, 24 Februari 2020, ada tujuh kematian dan lebih dari 220 kasus virus yang berasal dari Wuhan, China itu.
Dilansir South China Morning Post, Selasa (25/2/2020), dua kelompok virus berkembang pekan lalu di wilayah utara Lombardy dan Veneto. Infeksi telah dilaporkan di daerah Emilia-Romagna dan Piedmont.
Kepala Badan Perlindungan Sipil Angelo Borrelli melaporkan total 229 penularan, termasuk yang meninggal dunia dan tiga kasus yang lebih tua di Roma, salah satunya pulih dan keluar dari rumah sakit pada Sabtu, 22 Februari 2020.
Baca Juga
Advertisement
Angka-angka tersebut membuat Italia sebagai negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di Eropa, dan keempat di dunia setelah China, Jepang dan Korea Selatan.
Menanggapi krisis, pemerintah Italia pada Sabtu, 22 Februari 2020, memutuskan untuk menutup 10 kota di Lombardy dan satu di Veneto yang terhubung dengan kelompok virus, mengisolasi lebih dari 50 ribu orang.
Sekolah, museum dan universitas ditutup di sebagian besar Italia utara, serta banyak perusahaan mengatakan pada karyawan untuk bekerja dari rumah.
Terkait virus corona, karnaval Venesia yang terkenal turut dibatalkan. Tak ketinggalan, landmark seperti katedral Duomo Milan juga ditutup.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Korban Corona di Italia
Angelo Borrelli mengatakan ada 172 kasus di wilayah Lombardy, 33 di wilayah Veneto di sekitar Venesia, dan lebih sedikit di Emilia-Romagna,juga Piedmont.
Sekitar 138 pasien dirawat di rumah sakit, termasuk 27 di bawah perawatan intensif, sementara 94 kasus tengah jalani isolasi di rumah, kata kepala badan perlindungan sipil.
Lebih jauh lagi, 40 orang Italia dari Lombardy dan Veneto ditolak turun dari penerbangan Alitalia setelah mendarat di Mauritius, dan diberitahu bahwa mereka harus dikarantina.
Dalam sebuah pernyataan, Alitalia, maskapai penerbangan nasional Italia mengatakan pihaknya sedang mengatur agar mereka segera pulang, dan menambahkan ke-40 orang belum melaporkan gejala penyakit apa pun.
Advertisement