Liputan6.com, Jakarta - Pemkot Tangerang mencatat ada 13 titik banjir di wilayah tersebut sebagai dampak hujan deras yang melanda sejak Senin malam hingga Selasa pagi.
"Kemarin beberapa lokasi di Kecamatan Periuk sudah mulai surut, namun hujan deras yang melanda wilayah Tangerang dan sekitarnya pada Senin malam sampai pagi hari tadi, membuat ketinggian air kembali naik," ujar Sekretaris BPBD Kota Tangerang, Edi Sofyan, Selasa (25/02/2020).
Advertisement
Bahkan, lanjut Edi, hujan lebat tersebut juga membuat air menggenangi beberapa wilayah lain di Kota Tangerang. DAS Kali Angke juga terimbas, seperti Ciledug Indah, Pinang Griya termasuk juga di Komplek DDN, Ganda Asri 2, kemudian Perumahan Puri Kartika dan Wisma Tajur.
"Sementara DAS Cisadane masih terkendali," katanya.
Edi juga menerangkan, untuk ketinggian air bervariasi dengan yang paling parah ada di wilayah Periuk.
"Kalau yang di Karang Tengah dan Ciledug itu antara 30-60 cm, yang paling parah di Periuk mencapai 1,5 meter," ungkapnya.
"Petugas sudah kami terjunkan ke lokasi, untuk Periuk dari kemarin sudah stand by, posko banjir, dapur umum dan posko kesehatan sudah didirikan, bantuan juga terus kami distribusikan," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dirikan Dapur Umum
Sementara, mengantisipasti bahaya kelaparan dan mencukupi asupan ribuan warga yang terdampak banjir, dapur umum pun langsung didirikan. Mengambil lokasi di parkiran Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, puluhan pegawai dari beragam SKPD secara bergantian menyiapkan dan memasak di dapur tersebut.
Indri Astuti, Asda II Pemkot Tangerang menuturkan, sejak pagi tadi sejumlah SKPD pun sudah mulai menyalurkan bantuan. Mulai dari Korpri dengan mengirimkan 110 kilo telur, 20 liter minyak goreng, 20 dus air mineral, 120 dus mie instan, 10 kilo kecap, 44 bungkus bumbu instan.
"Kami juga sudah terima 275 roti dari Disdik, 400 roti dari Kecamatan Periuk, 1.000 roti dari umum, 200 nasi bungkus dari Korpri. Kita juga sudah terima bantuan dari Dishub, Kecamatan Tangerang hingga BKPSDM yang mengirimankan bahan-bahan mentah, yang saat ini sedang kita proses," ungkap Indri.
Advertisement