Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengunggah gambar via Instagram terkait gedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan kantor cabangnya di Jakarta dan sekitarnya yang tergenang banjir pada Senin (25/2/2020) hari ini.
"Saya menyampaikan rasa prihatin yang mendalam terhadap musibah banjir yang melanda Jakarta pagi hari ini. Beberapa kantor Kementerian Keuangan di Jakarta dan sekitarnya juga dilanda banjir dan sedikit mengganggu kelancaran dalam bertugas," tulis Sri Mulyani melalui akun resmi Instagram @smindrawati.
Dalam kolase foto yang diunggahnya, Sri Mulyani menampilkan beberapa tempat yang terkena banjir, seperti Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Gedung Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Rawamangun, Jakarta Timur, serta Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibitung, Bekasi.
Menyikapi situasi tersebut, Sri Mulyani lantas memberi dispensasi absen bagi para pegawai Kemenkeu yang lingkungan rumah atau tempat kerjanya tergenang air.
Baca Juga
Advertisement
"Kami di Kementerian Keuangan juga memberikan dispensasi atas absensi bagi pegawai yang tempat tinggalnya terkena banjir atau daerah sekitar tempat tinggalnya terdampak banjir sehingga mengalami kesulitan menuju ke kantor masing-masing," ujar dia.
Dispensasi tersebut dinilainya tak bakal menghambat pekerjaan Kementerian Keuangan. "Dengan penerapan e-office, beberapa pekerjaan tertentu dapat diselesaikan meskipun tidak datang ke kantor," ungkapnya.
"Semoga seluruh warga Jakarta dan sekitarnya yang terkeba musibah banjir dapat diberikan keselamatan dan segera terbebas dari genangan banjir," kata Sri Mulyani.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Banjir, Sejumlah Akses Transportasi Bekasi ke Jakarta Ditutup
Sejumlah akses menuju transportasi publik di Kabupaten Bekasi tertutup akibat banjir pada Selasa (25/2/2020). Seperti halnya ke stasiun ataupun terminal bus.
Salah satu pekerja di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Rhesty Givida mengaku kebingungan dengan adanya banjir di sejumlah ruas jalan utama menuju lokasi transportasi.
"Aksesnya tertutup, mau naik bus jalanan utama ke terminal dari Tambun Selatan (Bekasi) jalanan kerendam banjir. Mau ke stasiun juga, padahal akses ke kantor paling dekat naik bus," kata Rhesty kepada Liputan6.com, Selasa (25/2/2020).
Sementara itu pekerja di kawasan Kuningan, Novian Ika mengaku memilih bekerja dari rumah akibat banjir di sejumlah titik. Sebab akses menuju ke stasiun tertutup, bahkan perumahan tempat tinggalnya sudah tergenang banjir sejak dini hari.
Dia juga menyebut ketinggian air mulai naik sejak pukul 05.02 WIB.
"Banjir sudah mencapai 30 sentimeter di Setu (Kabupaten Bekasi), ini keluar perumahan aja enggak bisa. Sekarang juga masih hujan," ucapnya.
Advertisement