Liputan6.com, Los Angeles - Vanessa Bryant, janda legenda basket Kobe Bryant, menuntut operator helikopter yang menewaskan suami dan putrinya, plus delapan korban lain.
Gugatan setebal 72 halaman itu diajukan ke Pengadilan Tinggi County Los Angeles ketika Vanessa Bryant bergabung bersama ribuan pelayat dan menyampaikan penghormatan kepada korban di Staples Center, Senin (24/2/2020) atau Selasa WIB.
Advertisement
Tuntutan ini tidak mengungkapkan kompensasi secara spesifik dan mencantumkan para tergugat yakni Island Express Helicopters, induk perusahaannya, serta ahli waris sang pilot Ara Zobayan yang juga meninggal dunia dalam kecelakaan 26 Januari lalu. Island Express belum mengomentari gugatan ini.
Dalam klaimnya, Vanessa Bryant mencantumkan 28 kesaksian tentang pengabaian dan pelanggaran tugas dengan menuduh tergugat gagal mengambil tindakan profesional untuk menghindari kecelakaan, serta tidak menjalankan praktik terbang yang aman.
Secara khusus gugatan ini menyatakan Zobayan "gagal memonitor dan mengakses dengan layak cuaca sebelum tinggal landas" dan "gagal menjaga jarak yang aman antara helikopter dan kendala-kendala alam."
Gugatan itu juga menyebut Zobayan dalam kondisi tidak layak mengendalikan helikopter di bawah kondisi orientasi visual meski jarak pandang terganggu. Seharusnya pilot menggunakan navigasi berpandu instrumen dalam kondisi tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kecelakaan Tragis
Kobe Bryant, Gianna Bryant, Zobayan, serta tujuh orang lainnya tewas akibat kecelakaan helikopter di perbukitan Cabalasas, California, saat hendak menuju Mamba Sports Academy, akhir bulan lalu.
Helikopter yang dikemudikan Zobayan mencoba menembus kabut tebal, meski saat itu Departemen Kepolisian Los Angeles membatalkan patroli udara, karena kondisi tersebut.
Advertisement