Terpaksa Terobos Banjir dengan Mobil Matik, Begini Caranya

Hujan yang melanda wilayah Jabodetabek membuat sejumlah wilayah terendam banjir. Saat harus berhadapan dengan genangan air, pengguna jalan yang tak bisa berputar arah terpaksa menerobos, meski mengetahui risiko yang akan dialami.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 25 Feb 2020, 17:09 WIB
Mobil nekat menerobos banjir menuju Gerbang Tol Cempaka Putih, Jakarta, Minggu (23/2/2020). Banjir yang melanda kawasan tersebut menyebabkan Gerbang Tol Cempaka Putih tidak dioperasikan akibat terendam hingga ketinggian mencapai sepinggang orang dewasa. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Saat harus berhadapan dengan genangan air, pengguna jalan yang tak bisa berputar arah terpaksa menerobos, meski mengetahui risiko terburuk yang akan dialami ialah mogok. Meski demikian, pengendara bisa dengan aman melewati banjir apabila teknik yang digunakan tepat. 

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna mengegaskan, teknik dan skill sangat dibutuhkan untuk melewati banjir saat berkendara dengan mobil transmisi otomatis.

"Bila baru akan melewati, pastikan ketinggian air tidak terlalu dalam, maksimal setengah roda, lebih dari itu lebih baik jangan dilewati. Perhatikan juga pengendara yang lebih dulu melintas, apakah ada lubang atau tidak," jelas Suparna, seperti dikutip laman Auto2000.

Lalu tekniknya, jika mobil matik konvensional, arahkan tuas transmisi ke posisi L atau 1. Selama melewati genangan, jangan memindahkan transmisi agar kecepatan mobil bisa terjaga serta putaran mesin tetap bertahan.

Tujuannya agar sisa gas buang yang keluar dari knalpot bisa menahan laju air banjir masuk ke dalam ruang mesin lewat jalur pembuangan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jaga Jarak dengan Kendaraan Lain

Jaga jarak dengan kendaraan depan. Sebab jika terlalu dekat maka pengendara akan menginjak rem dan membuat rpm turun. Ketika pedal gas kembali ditekan, tenaga akan turun dan bisa berbahaya bila sudah dalam banjir karena mobil bisa kehilangan momentum.

Cara menjaga rpm tetap pada putaran tertentu bisa juga dengan menekan pedal gas dan rem secara bersamaan. Teknik bernama stall speed ini sayangnya tak dianjurkan, karena bisa menyebabkan kerusakan.

"Teknik stall speed memang ampuh, tapi juga berisiko. Pertama sudah pasti kampas rem akan cepat aus, begitu juga kampas kopling transmisi otomatis," tandasnya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya