Anies Baswedan: Banjir Jakarta Akibat Hujan Lokal Bukan Kiriman

Anies menyatakan, pihaknya saat ini fokus menangani warga terdampak banjir.

oleh Ika Defianti diperbarui 25 Feb 2020, 14:49 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi keterangan terkait pengambilalihan pengelolaan air, Gedung Balai Kota Jakarta, Senin (11/2). Pemprov DKI akan mengambil alih pengelolaan air dari PT Aetra Air Jakarta dan PT PALYJA. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, banjir di sejumlah wilayah di Jakarta diakibatkan adanya curah hujan yang tinggi. Dia juga menyebut banjir yang terjadi bukan kiriman dari Bogor.

"Air yang ada di sini tidak banyak sampah, artinya itu air lokal. Dan karena air lokal tidak bergolak, jumlahnya memang cukup besar sampai siaga I, bukan air kiriman," kata Anies di pintu air Manggarai, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Saat ini, kata Anies, pihaknya fokus untuk menangani korban banjir. Sebab, berdasarkan data BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi hingga Maret 2020.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menyatakan, jajaran Pemprov DKI langsung membangun pos evakuasi di wilayah-wilayah yang terdampak banjir.

"Membangun pos kesehatan dan pasokan kebutuhan pokok bagi seluruh masyarakat," ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Rendam 200 RW Lebih

Warga menaiki perahu karet melintasi banjir yang merendam kawasan Benhil, Jakarta, Selasa (25/2/2020). Hujan yang mengguyur wilayah tersebut membuat air sungai meluap sehingga menyebabkan Banjir setinggi pinggang orang dewasa. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Anies mengaku menerima laporan bahwa banjir yang terjadi di wilayahnya pada Selasa telah merendam 200 RW lebih. Menurut Anies, jumlah wilayah terdampak banjir Jakarta diperkirakan akan terus bertambah.

"Masih bergerak terus, tapi di atas 200 RW yang terdampak dari 2.738 RW di Jakarta," kata Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa.

Selain ke pintu air Manggarai, Anies juga meninjau langsung ke pintu air Karet, Jakarta Pusat, yang berstatus siaga satu atau awas.

"Kalau kita ngecek ke pompa air dekat sini, alhamdulillah semua berfungsi. Jadi begitu air mulai surut, mudah-mudahan kampung-kampung di sekitar sini bisa lebih cepat penuntasannya," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya