26-2-1815: Napoleon Bonaparte Kabur dari Pengasingan di Elba

Dua ratus lima tahun yang lalu, 26 Februari 1815, tidak lama setelah pengasingannya di Elba dimulai, Napoleon meninggalkan pulau kecil itu dan kembali ke Prancis untuk merebut kembali kerajaannya yang lebih besar.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Feb 2020, 06:00 WIB
Lukisan Kaisar Napoleon di ruang belajarnya di Tuileries oleh Jacques-Louis David. (Sumber Wikimedia Commons/Google Art Project )

Liputan6.com, Jakarta - Setelah kampanye bencana Napoleon Bonaparte di Rusia berakhir dengan kekalahan, ia dipaksa ke pengasingan di Elba dan tinggal di sana. Dia tetap mempertahankan gelar kaisarnya namun gelar itu hanya berlaku untuk 12.000 penduduk pulau Mediterania, bukan 70 juta orang Eropa yang pernah dikuasainya.

205 tahun yang lalu, 26 Februari 1815, tidak lama setelah pengasingannya dimulai, Napoleon meninggalkan pulau kecil itu dan kembali ke Prancis untuk merebut kembali kerajaannya yang lebih besar.

Itu adalah upaya yang mengesankan, meski berakhir dengan kekalahannya yang kedua di Waterloo.

Dilansir TIME, Rabu (26/2/2020), setelah kekalahannya yang kedua, ia ditempatkan kembali ke pulau yang bahkan lebih terpencil sebagai pengasingan keduanya.

Ia tinggal di Saint Helena, di Atlantik Selatan. Di sana, ia tidak bisa menyebut dirinya kaisar.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Kehidupan Napoleon di Saint Helena

Lukisan yang menggambarkan Napoleon yang kembali dari Pulau Elba, karya Charles de Steuben (Wikipedia/Public Domain)

Ibu dan saudara perempuannya pindah ke sana bersamanya, dan mereka menempati rumah-rumah mewah.

Menurut seorang penulis perjalanan, “Meskipun istrinya diasingkan, nyonya Polandianya berkunjung. Dia rupanya juga menemukan kenyamanan di perusahaan seorang gadis lokal, Sbarra. Menurut seorang penulis sejarah kontemporer, ia ‘menghabiskan banyak waktu untuk makan ceri bersamanya.’"

Saat pertama kali tiba, Napoleon pernah berkata, “Saya ingin hidup mulai sekarang seperti keadilan perdamaian.”

Meski tempat di sini tidak sebesar kerajaannya yang dulu, ia tetap semangat.


300 Hari Sebagai Penguasa Elba

Makam Napoleon Bonaparte di Les Invalides (Wikipedia/CC BY-SA 4.0)

Dalam 300 hari sebagai penguasa Elba, Napoleon pernah memerintahkan dan mengawasi peningkatan infrastruktur besar-besaran seperti membangun jalan dan mengeringkan rawa-rawa, meningkatkan pertanian dan mengembangkan tambang, serta merombak sekolah-sekolah di pulau itu dan seluruh sistem hukumnya.

Kumpulan surat-surat Napoleon pernah diterbitkan pada 1954.

Surat-surat itu berisi tulisan yang ditulisnya dari Elba.

Ia menyebut 18 marinirnya sebagai 'My Guard' dan kapal kecilnya sebagai 'Angkatan Laut.'

 

 

Reporter: Deslita Krissanta Sibuea

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya