Liputan6.com, Jakarta - Huawei saat ini tengah mengembangkan ekosistem aplikasi untuk perangkat Android besutannya. Perusahaan pun berusaha keras agar bisa menjadi prioritas bagi para developer (pengembang) aplikasi.
Usaha Huawei ini disebabkan perusahaan kini tidak bisa menggunakan aplikasi milik Google pada jajaran smartphone terbarunya. Hal ini menyusul pemblokiran oleh pihak Amerika Serikat (AS).
Baca Juga
Advertisement
Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group, Lo Khing Seng, mengungkapkan untuk bisa menjadi prioritas dan bersaing dengan ekosistem besar seperti Apple dan Google bukan hal yang mudah.
Oleh sebab itu, perusahaan menawarkan berbagai hal, termasuk kerjasama strategi.
"Tantangannya lebih ke jadwal prioritas, karena mereka juga ada tuntutan untuk mengembangkan aplikasinya dan merilis fitur-fitur baru. Jadi untuk menjadi prioritas, dibutuhkan upaya lebih," ungkap Lo Khing Seng dalam acara pengumuman Huawei Mate Xs di Jakarta, Selasa (25/2/2020).
"Ada banyak yang kami tawarkan, termasuk kerja sama strategi. Mereka sangat welcome dengan Huawei, karena mereka juga harus ada plan B untuk perubahan-perubahan," sambungnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Ada 40 Aplikasi Lokal
Per Januari 2020, sebanyak 40 aplikasi lokal sudah berada di dalam ekosistem AppGalery milik Huawei. Perusahaan menargetkan jumlahnya menjelang akhir tahun ini akan bisa mencapai sekira 73 aplikasi.
"Saat ini per Januari sudah lebih dari 40 aplikasi lokal (di AppGallery), dan yang kami piih itu sesuai dengan profil konsumen kami," tutur Lo Khing Seng.
Pihak Huawei menegaskan menerapkan protokol keamanan yang kuat untuk AppGallery demi menjaga keamanan data pengguna. Perusahaan asal Tiongkok itu menegaskan menolak aplikasi yang tidak memenuhi standar.
(Din/Isk)
Advertisement