Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum ada niatan untuk melakukan reshuffle. Sebab, saat ini menteri Kabinet Indonesia Maju sedang fokus melakukan berbagai pekerjaan isu mulai dari ekonomi hingga virus corona.
"Enggak ada. Masih semua konsentrasi kerja, apalagi menghadapi banyak isu," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020).
Advertisement
Moeldoko pun menilai wajar jika Jokowi selalu mengevaluasi para menterinya. Sebab, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut kata Moeldoko selalu memiliki catatan kinerja para bawahannya.
"Ya itu kan hak beliau untuk selalu melihat perkembangan dari kementerian. Apakah kebijakan-kebijakan dikerjakan dengan baik atau tidak. Beliau pasti punya catatan. Sebenarnya biasa dalam manajemen," kata Moeldoko.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman menegaskan, tidak ada rencana dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Menurutnya, semua anggota kabinet diperintahkan fokus terhadap fungsi kementeriannya masing-masing dan segera dapat beradaptasi. Hal itu guna merespons pertanyaan tentang kinerja menteri baru-baru ini.
"Apa-apa perlu penyesuaian. Ada yang cepat beradaptasi, ada yang tidak. Mohon sedikit dimaafkan dulu," kata Jokowi dalam silaturahmi dengan pegiat media sosial di Istana Bogor, melalui keterangan dari Jubir Presiden Fadjroel Rahman, Minggu (23/2/2020).
Tetapi, lanjut Fadjroel, Presiden juga menegaskan agar tujuan Indonesia sentris atau pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia dapat tercapai melalui prioritas Panca Kerja Kabinet Indonesia Maju.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mahfud Md Sebut Presiden Tak Pernah Bicara Reshuffle
Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan, sejauh ini belum ada isyarat dari Presiden Jokowi soal reshuffle kabinet. Dia tak mendengar ada rencana tersebut.
"Reshuffle saya tidak dengar dan tidak ingin dengar, untuk apa? Sejauh yang saya tahu, Presiden tidak pernah bicara reshuffle, tidak pernah memberikan isyarat-isyarat reshuffle," kata Mahfud di kantornya, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Menurut dia, di sidang kabinet Jokowi biasa saja. Tak ada menunjukkan sikap ataupun pernyataan mengenai hal tersebut.
"Kita kan rata-rata setiap seminggu sidang kabinet itu dua atau tiga kali. Tidak ada isyarat itu. Baik dari sikap maupun pernyataan. Jadi itu hak prerogatif Presiden," tukasnya.
Sebelumnya, Jokowi disebut menggelar pertemuan dengan para relawannya di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa, 18 Februari 2020.
Kepada para relawannya yang telah membantu di Pilpres 2019 lalu, Jokowi disebut menyampaikan bahwa akan ada reshuffle Kabinet.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka
Advertisement