Pemerintah Bantah Ulur Waktu Evakuasi WNI Kru Kapal Diamond Princess di Jepang

Pemerintah tidak ingin Indonesia menjadi episentrum baru wabah virus corona.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Feb 2020, 20:32 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (kanan) saat memimpin rapat koordinasi tingkat menteri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (17/2/2020). Rapat tertutup tersebut membahas program jaminan kesehatan nasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy membantah tudingan pemerintah mengulur-ulur waktu untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) kru kapal Diamond Princess di Jepang.

Pemerintah, kata Muhadjir, tak mau terburu-buru memulangkan 69 WNI yang ada di kapal Diamond Princess. Pemerintah tak mau Indonesia menjadi episentrum baru wabah virus corona. Apalagi sudah ada 9 WNI di kapal pesiar itu yang dinyatakan positif terpapar virus corona.

"Bukan mengulur tapi kita pertimbangkan betul. Kan kita tidak ingin Indonesia jadi episentrum baru. Karena kalau jadi episentrum baru, menyangkut 264 juta penduduk," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Menurut dia, penanganan evakuasi WNI yang ada di Jepang berbeda saat menjemput pulang 238 WNI di Wuhan, China dan 188 WNI kru kapal World Dream. Pasalnya, WNI yang ada di Wuhan dan kapal World Dream sudah dinyatakan sehat dari virus corona.

"Nah di sini (Diamond Princess) kan ada 9 (WNI positif corona)," ucap Muhadjir.

"Jadi kalau kapal Diamond Princess itu merupakan episentrum. Kalau Dream World belum sampai tingkat itu," sambungnya.

Muhadjir menjelaskan bahwa pemerintah terus bernegosiasi dengan otoritas Jepang terkait kepulangan puluhan WNI di kapal Diamond Princes. Saat ini pemerintah masih fokus mengurus pemulangan 188 ABK di kapal World Dream.

"Lha ya sudah Dream World itu lho. Bukan didahulukan, penangannya gantian," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Merasa Dibunuh Perlahan

Bus-bus terparkir dekat kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di sebuah pelabuhan di Yokohama, Jepang, Rabu (19/2/2020). Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo mengonfirmasi WNI yang terinfeksi virus corona (COVID-19) di kapal itu bertambah menjadi empat orang. (AP Photo/Jae C. Hong)

WNI yang merupakan kru kapal pesiar Diamond Princess menyampaikan pesan agar segera dievakuasi. Di mana hingga kini lebih dari 600 penumpangnya terjangkit Virus Corona COVID-19.

Permintaan mereka langsung ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, lewat sebuah video berdurasi satu menit delapan detik yang dititipkan kepada ABC Indonesia yang dikutip Selasa (25/2/2020).

Dalam video tersebut, sejumlah orang yang mewakili 74 kru Indonesia di atas kapal pesiar meminta pemerintah untuk memulangkan mereka dari kapal Diamond Princess. Mereka mengkhawatirkan kesehatan dan keselamatan mereka yang berpotensi tertular Virus Corona.

"Kepada Pak Presiden Jokowi yang terhormat, kami yang berada di Diamond Princess di Yokohama sudah sangat takut, ibaratnya dibunuh pelan-pelan."

"Kami di sini untuk menghidupi keluarga di Indonesia. Jangan biarkan kami sakit dan mati perlahan-lahan karena kelamaan dievakuasi," tutur salah satu di antara sepuluh orang kru yang ada di video tersebut.Mereka juga meminta pemerintah tidak menjemput mereka dengan kapal laut yang memakan waktu dua minggu perjalanan sampai ke Jepang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya