Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan salah satu fenomena atmosfer siklon tropis menjauhi wilayah Indonesia.
"Kami tegaskan siklon tropis tidak akan masuk ke wilayah Indonesia," tegas Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab dalam konferensi pers, Selasa (25/2/2020).
Advertisement
Fachri menjelaskan, fenomena ini terbentuk di sekitar Samudera Hindia, tepatnya sebelah selatan Nusa Tenggara Barat (NTB), sekitar pukul 07.00 WIB pada 24 Februari 2020.
"Siklon tropis adalah fenomena atmosfer yang terjadi di lautan Samudera Hindia, tepatnya sebelah selatan NTB atau sebelah utara Australia. Siklon tropis punya periode hidup tumbuh, matang dan punah. Siklon tropis terdeteksi timbul tanggal 24 Februari pukul 7 pagi," jelasnya.
Meskipun diperkirakan akan punah pada 27 Februari 2020, secara tidak langsung dampaknya dapat mempengaruhi curah hujan di wilayah Indonesia termasuk Jabodetabek.
"Dampaknya secara tidak langsung bisa kita rasakan, yaitu adanya daerah pertemuan angin dan pelambatan angin yang dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan awan hujan seperti curah hujan tinggi yang terjadi sekarang," imbuhnya.
(Yosafat Diva Bayu Wisesa)