Liputan6.com, Jakarta - Organizing Committee (OC) Formula E kembali membongkar aspal yang dipasang di Monas. Deputi Bidang Teknis OC Formula E Jakarta, Wisnu Wardhana mengatakan uji coba pengelupasan aspal berhasil melakukan di cobblestone seluas 60 m2 di kawasan Monas, Selasa (25/2/2020) dini hari.
Proses pengelupasan lapisan aspal, kata dia, dilaksanakan beberapa tahap didampingi ahli dari Lembaga Afiliasi Penelitian Indonesia - Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB). Uji coba pengaspalan dilakukan pada Sabtu (22/2/2020). Setelah dikelupas, area pascapengaspalan telah kembali memunculkan cobblestone seperti semula.
Advertisement
Pada fase persiapan pengelupasan, ujar dia, terlebih dahulu diadakan uji geser. Pengujian ini denganmenggunakan dump truck di atas aspal. Dump Truk tersebut berjalan di atas aspal tersebut dan dilakukan pengereman. Tujuannya adalah melihat seberapa kuat aspal yang sudah melekat di cobblestone itu terhadap gesekan.
Berikutnya adalah tahap mengelupas atau membongkar aspal dengan memakai cold millingmachine. Tujuannya adalah melihat seberapa mudah aspal dikelupas dan bagaimana efeknyaterhadap cobblestone.
Setelah itu barulah masuk ke tahap terakhir, yakni membersihkan area di atas hamparan cobblestone yang sebelumnya terlapisi aspal.
"Hasilnya, cobblestone bisa kembali seperti sedia kala," kata Wisnu Wardhana dalam siaran persnya, Selasa (25/2/2020).
Wisnu mengatakan, aspal telahmelalui kondisi panas pada suhu terukur dan guyuran hujan yang memadai serta dilintasi ujigeser.
"Masa pelapisan sudah cukup waktu untuk mengevaluasi hasil," ujarnya.
Pertimbangan cuaca pada hari Selasa (25/2/2020) hingga tiga hari ke depan memperkuatdukungan terhadap proses pengelupasan aspal dilakukan pada saat yang tepat dini hari tadi.
"Secara umum, hasil uji coba pengaspalan memuaskan. Adapun keputusan akhir apakahgeotextile atau sandsheet yang dipilih untuk pengaspalan laga Formula E, belum dapatdipastikan hari ini. Kami perlu waktu untuk rapat berikutnya," kata Wisnu.
Hasil memuaskan dari uji coba pengaspalan cobblestone ini, kata di, menjadi salah satu materi yang disampaikan pada rapat antara PT Jakarta Propertindo (Perseroda) sebagai penerima penugasanpenyelenggaraan Formula E Jakarta dengan Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, Selasa(25/2/2020).
Pelapisan cobblestone dengan aspal dilakukan dengan dua material pelapis berbeda. Yangpertama adalah sandsheet (10m x 4m) dan geotextile (5m x 4m). Di atas kedua lapisantersebut dihampar aspal kasar (binder) tanpa melapisinya dengan aspal halus. Aspal halusbaru digunakan pada pengaspalan untuk kebutuhan sirkuit pada waktunya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Cobblestone di Kawasan Monas
Cobblestone di kawasan Monas dibangun pertama kali oleh kontraktor pelaksana yangmerupakan perusahaan afiliasi Pemprov DKI Jakarta pada tahun 1995 bertepatan 50 tahunIndonesia Merdeka untuk sisi timur dan barat. Adapun sisi selatan dan utara dipasang tahun1996. Tahun berikutnya, 1997 untuk Silang Monas terdiri dari silang tenggara, timur laut, baratlaut dan barat daya. Cobblestone tersebut dipasang paling tua pada 25 tahun yang lalu.
Sebagaimana di kawasan Monas, sirkuit Formula E di Paris juga memiliki cobblestone yangdilapisi aspal saat gelar Formula E dan dikelupas kembali dengan mudah.
"Formula E di Paris mengitari situs sangat bersejarah Les Invalides yang umurnya 350 tahun, dibangun sejak era Louis XIV pada 24 Februari 1670 yang awalnya berfungsi untuk menampung veteranpenyandang cacat," kisah Wisnu.
Aspal untuk sirkuit Formula E yang akan digunakan pada ajang Jakarta E-Prix tanggal 6 Juni2020 memiliki grade 3. Setelah selesai dibangun mulai Maret, FIA akan melakukan inspeksisebelum memberikan homologasi menjelang sirkuit dipakai nanti.
Advertisement