Tak Kunjung Punya Pabrik di Indonesia, Begini Tanggapan Mazda

Industri otomotif Indonesia masih cukup seksi bagi banyak produsen kendaraan dunia. Bahkan, berbagai merek berlomba untuk berinvestasi membangun pabrik di Tanah Air, baik jenama asal Jepang, Cina, maupun Korea Selatan

oleh Arief Aszhari diperbarui 26 Feb 2020, 14:06 WIB
Mencoba ketangguhan Mazda CX-30 menuju kota Kembang (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Industri otomotif Indonesia masih cukup seksi bagi banyak produsen kendaraan dunia. Hal itu dibuktikan dengan investasi yang digelontorkan untuk membangun pabrik di Tanah Air, baik dari jenama Jepang, Cina, maupun Korea Selatan.

Dari sekian banyak pabrikan Jepang yang menjalankan bisnisnya di pasar nasional, hanya Mazda yang belum memiliki fasilitas perakitan. Terkait hal ini, produsen yang terkenal dengan bahasa desain Kodo tersebut mengaku telah melakukan pembicaraan terkait produksi mobilnya secara lokal.

 

"Ada pembicaran (soal lokalisasi produk), tapi saya belum bisa berkomentar lebih jauh, namun kita lihat ada juga tendensinya ke arah tersebut," jelas Head of Department Public Relations and Media Communications PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Fedy Dwi Parilaksono, di sela-sela media drive Mazda CX-30 di bandung Selatan, Jawa Barat.

Selama ini, Mazda memang masih mendatangkan model yang hendak dijual di Indonesia secara utuh alias completly build-up (CBU) dari Jepang dan Thailand. Namun, pembicaraan terkait rencana produksi lokal memang masih insentif dari pihak Mazda.

"Tentunya banyak ya pertimbangannya, dan untuk itu saya belum bisa komentar karena pembahasannya masih sangat intensif dan high level," pungkasnya.

Sekadar informasi, untuk membangun pabrik dan melokalisasi modelnya ada pertimbangan yang harus dipenuhi pabrikan, dan salah satunya yang penting adalah terget penjualan yang harus dicapai dalam setahun.

Menurut Roy Arman Arfandy, Presiden Direktur PT EMI, jika memang volume (penjualan) dirasa sudah cukup, pasti pihaknya akan berinvestasi untuk mendirikan pabrik dan melakukan lokalisasi produknya.

"Kami belum ada pembicaraan untuk harus jual berapa banyak. Tidak bisa mencontoh produsen lain karena memang beda,” ungkap Roy saat ditanya terkait rencana pembangunan pabrik beberapa waktu lalu.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kejar Target, Mazda Indonesia Andalkan Tiga Model Ini

PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai distributor resmi Mazda di Indonesia, menargetkan penjualan sebanyak 7.000 unit di tahun ini. Jenama asal Jepang itu tetap mengandalkan model-model sport utility vehicle (SUV) dan hatchback untuk bertarung di pasar Tanah Air.

Dijelaskan Fedy Dwi Parileksono, Head of Department Public Relations and Media Communications PT EMI, jika dilihat dari penjualan tahun lalu, Mazda masih mengandalkan model-model, seperti CX-5, Mazda2, dan Mazda CX-3.

"Kalau dilihat dari persentasenya, Mazda CX-5 berkontribusi 40 persen, Mazda2 sekitar 30 persen, dan Mazda CX-3 sekitar 15 persen. Sisanya kontribusi dari model lain," ujar Fedy tanpa menyebutkan detail angka penjualan tiga model tersebut, di sela-sela media test drive Mazda CX-30 di Bandung, Jawa Barat, Senin (24/2/2020).

Sementara itu, berbicara CX-30 yang kemungkinan besar berpeluang menjadi tulang punggung baru penjualan Mazda, pria ramah ini belum meyakini hal tersebut. Pasalnya, jika dilihat dari animo pasar, model tersebut tidak sekuat tiga model andalan yang disebutkan sebelumnya.

"Karena kan SUV masih pegang peranan di Indonesia, terutama CX-5. Terlebih, saat ini ada CX-8, jadi pilihannya lebih banyak," tegasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya