Bill Gates: Kalau Virus Corona Mewabah di Afrika Bisa Lebih Parah dari Tiongkok

Pendiri Microsoft Bill Gates mengingatkan, jika virus corona mewabah di Afrika, dampaknya bisa lebih parah dibandingkan dari Tiongkok.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 26 Feb 2020, 10:30 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Microsoft Bill Gates mengingatkan, jika virus corona mewabah di Afrika, dampaknya bisa lebih parah dibandingkan dari Tiongkok.

Hal ini diucapkan Gates dalam sebuah presentasi di American Association for the Advancement of Science di Seattle, Amerika Serikat.

"Penyakit ini, jika mewabah di Afrika, akibatnya akan lebih dramatis dibandingkan di Tiongkok. Meski kami sebisa mungkin telah meminimalisasi yang terjadi di Tiongkok," kata Bill Gates, dikutip dari Business Insider South Africa, Rabu (26/2/2020).

Gates menambahkan, akankah virus corona bisa mencapai Afrika atau tidak, tetapi jika iya, sistem kesehatan di sana akan kewalahan. Menurut Bill Gates, dampak potensial virus corona di sub Sahara-Afrika, bakal sangat dramatis.

Gates bahkan menambahkan, virus corona bisa berevolusi menjadi pandemik.

Gates juga menyebut, virus corona lebih mengkhawatirkan dari Ebola karena penyebarannya lebih cepat. Meski begitu, tingkat fatalitas dari virus corona Covid-19 ini 2 persen lebih rendah ketimbang Ebola.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Ebola

Petugas menyemprotkan disinfektan di depan Gereja Shincheonji di Daegu, Korea Selatan, Kamis (20/2/2020). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menyatakan korban terinfeksi virus corona (COVID-19) di Korea Selatan menjadi 204 orang hingga Jumat (21/2/2020) sore. (Kim Jun-beom/Yonhap via A

"Jika melihat Ebola, tingginya kematian terjadi karena sistem kesehatan yang ditutup. Kepanikan, kelebihan beban, dan hal-hal yang mempengaruhi petugas kesehatan karena kapasitas yang dimiliki sangat terbatas," katanya.

Bill Gates sendiri terlibat dalam pengentasan virus corona melalui Yayasan Bill and Melinda Gates. Lewat yayasan ini, sebelumnya Bill Gates juga menyumbangkan USD 100 juta sebagai bantuan untuk menangani kasus wabah virus corona di Tiongkok dan Afrika.

Sejauh ini, baru satu kasus virus corona yang terkonfirimasi di Afrika. Meski begitu, masih mungkin ada kasus lain yang tidak dilaporkan.


Orang Tiongkok di Afrika

Li Xue (kanan), petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati pasien COVID-19 di rumah sakit itu. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Menurut laporan Quartz, jumlah orang yang bepergian dari Tiongkok ke Afrika atau sebaliknya meningkat tajam dalam beberapa dekade terakhir.

Bahkan, jumlah penerbangan langsung dari Tiongkok ke Afrika melonjak 600 persen beberapa tahun ini.

Pada 2017, lebih dari 200 ribu pekerja Tiongkok bekerja di sektor konstruksi dan proyek lainnya di Afrika. Kelima negara Afrika tujuan terbanyak pekerja Tiongkok adalah Aljazair, Angola, Nigeria, Ethiopia, dan Zambia.

(Tin/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya