Liputan6.com, Bandung - Hujan deras yang mengguyur Kota Bekasi dan sekitarnya sejak Senin (24/2/2020) mengakibatkan kali meluap dan banjir. Berdasarkan data BPBD Kota Bekasi hingga Selasa (26/2/2020) malam pukul 22.00 WIB, banjir di wilayah tersebut telah meluas hingga 12 kecamatan.
Seluruh kecamatan yang terdampak banjir tersebut, di antaranya Kecamatan Medan, Kecamatan Bekasi Utara, Kecamatan Jati Asih, Kecamatan Bekasi Barat, Kecamatan Rawalumbu, Kecamatan Mustika Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Pondok Gede, Kecamatan Jatisampurna, Kecamatan Pondok Melati, dan Kecamatan Bantargebang.
Advertisement
Menurut Manajer Pusdalops BPBD Jawa Barat Budi Budiman Wahyu, hingga saat ini pihaknya terus memantau tinggi muka air wilayah yang terdampak banjir.
"BPBD Provinsi Jawa Barat melakukan pendampingan untuk kaji cepat dan evakuasi dengan membawa perahu karet," tutur Budi, Rabu (26/2/2020).
Banjir di Kota Bekasi juga menyebabkan empat orang meninggal dunia. Mereka di antaranya, Faisal Amri (25), warga Perum Harapan Baru Bekasi Barat, M Airil Amhrih (15), warga Perum Harapan Baru Bekasi Barat, Faizin (51), warga Kampung Mulya Jaya Medan Satria, dan Muhamada Jamil (9), warga Kelurahan Kayuringin Jaya Bekasi Selatan.
"BPBD Provinsi Jawa Barat telah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan siap saji, lauk pauk, tambahan gizi, sembako, selimut, dan matras," ucap Budi.
Berikan Layanan Darurat
Terpisah, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, layanan darurat telah diberikan kepada warga Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi yang terdampak banjir.
"Perangkat daerah yang menangani bencana banjir dikerahkan untuk menangani dan memberikan layanan darurat kepada masyarakat terkena dampak," kata Setiawan.
Selain wilayah Bekasi, pendampingan kaji cepat dan pengiriman logistik juga dilakukan bagi warga terdampak banjir di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang.
Adapun menurut Setiawan, banjir yang menggenangi sejumlah titik di wilayah Bekasi pada Selasa (25/2/2020) disebabkan curah hujan cukup tinggi yang terjadi sejak Senin (24/2/2020).
"Kondisi curah hujan yang cukup tinggi dan kondisi saluran drainase yang kurang baik serta terbatasnya daya tampung Kali Bekasi menyebabkan terjadinya banjir di wilayah tersebut," ujarnya.
Beberapa program dan kegiatan sebagai upaya penanggulangan banjir di wilayah Bekasi, lanjut Setiawan, telah disiapkan bersama oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Jabar serta Pemda Kabupaten/Kota.
"Dengan program peningkatan kapasitas sungai melalui normalisasi sungai dan kali seperti Kali Bekasi, Kali Blencong, Kali Busa, Kali Srengseng, Kali Menir, Kali Sadang, dan Kali Cikarang," ujarnya.
Selain itu, Setiawan berujar akan dilakukan upaya-upaya pencegahan banjir melalui pembangunan sumur resapan, sistem tampungan di saluran primer, penampungan air hujan, pembangunan tanggul pengaman pantai dan sungai, pembangunan sistem polder, serta perbaikan dan peningkatan kapasitas saluran drainase perkotaan.
"Keseluruhan program akan dituangkan dalam bentuk Komitmen Bersama dan Kesepakatan Bersama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota se-Jabodetabekpunjur (Jakarta-Bogor-Depok- Tangerang-Bekasi-Puncak- Cianjur) yang difasilitasi oleh Dirjen Bangda Kemendagri," kata Setiawan.
Simak video pilihan di bawah ini:
Advertisement