Genjot Potensi Batik untuk Jadi Penyokong Perekonomian RI

YCAB Foundation dan HSBC Indonesia mendirikan RB Batik Semarang yang telah diresmikan pada 20/02/20.

oleh Liputan Enam diperbarui 26 Feb 2020, 19:35 WIB
RB Semarang / Liputan6.com

Liputan6.com, Semarang - Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya, salah satunya adalah kerajinan batik yang dimiliki. Batik tidak hanya untuk melestarikan budaya, melainkan juga sebagai penggerak ekonomi negara. Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa adalah negara tujuan utama ekspor batik.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat nilai ekspor batik pada semester I 2019 mencapai US$ 17,99 juta atau sekitar Rp253 miliar. Kemenperin juga menyatakan bahwa sektor batik didominasi oleh industri kecil dan menengah (IKM) yang tersebar di 101 sentra di Indonesia, dengan jumlah sebanyak 47 ribu unit usaha dan telah menyerap tenaga kerja hingga 200.000 orang.

Dalam rangka memberdayakan masyarakat untuk membangun bisnis batik yang berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja, YCAB Foundation (Yayasan Cinta Anak Bangsa) bersama PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mendirikan Rumah Belajar Batik Semarang (RB Batik Semarang).  

Tujuan utama RB Batik Semarang adalah mengurangi pengangguran usia produktif dari kalangan prasejahtera dengan memberikan pelatihan keterampilan vokasi yang akan menjadi bekal bagi para peserta untuk mandiri, bahkan menciptakan lapangan kerja baru. Lebih dari 150 peserta dalam setahun akan menerima pelatihan membatik, pendampingan kewirausahaan dan pemasaran secara online.

Di tahap pertama pada akhir pelatihan, setiap kelompok akan menerima bantuan modal usaha dalam bentuk alat dan bahan membatik senilai Rp 5 juta rupiah untuk memulai usaha mereka. Untuk meningkatkan kreativitas dan kewirausahaan, akan diadakan lomba antar kelompok setelah tiga bulan. Hadiah berupa bantuan modal usaha senilai Rp 10 juta rupiah akan diberikan kepada kelompok usaha terbaik. 

"Kami berharap kelak lulusan RB Batik Semarang dapat menjadi pengusaha batik yang tidak hanya mandiri, tapi juga membuka lapangan kerja baru. Ini merupakan level kemandirian yang YCAB dan HSBC Indonesia harapkan agar dapat memutus siklus kemiskinan secara berkelanjutan,” ungkap Veronica Colondam, Founder dan CEO YCAB Foundation.

Sebelumnya, YCAB telah membangun Rumah Batik Pekalongan pada 2015 sebagai sarana mengasah keterampilan membatik dan sukses melahirkan batikpreneurs. Selain itu, YCAB merangkul Panti Pelayanan Disabilitas Mental Samekto Karti di Pemalang, Jawa Tengah untuk memberikan pelatihan khusus membatik kepada penyandang disabilitas mental. 

"Kami mendukung diadakannya Rumah Belajar Batik Semarang untuk memberdayakan dan membuka lapangan kerja bagi usia produktif pra-sejahtera. Hal ini merupakan cerminan komitmen kami untuk membangun bisnis jangka panjang. Dengan berkontribusi pada kemajuan masyarakat, HSBC Indonesia turut mengambil peran untuk memajukan roda ekonomi, khususnya di Semarang," kata Nuni Sutyoko, Head of Corporate Sustainability PT Bank HSBC Indonesia.

RB Batik Semarang berada di Kawasan Tambangan, resmi dibuka pada 20/02/20 yang dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang Mustohar dan Kepala Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Semarang Bambang Purnomo.

RB Batik Semarang didirikan sebagai upaya mengurangi pengangguran usia produktif dengan memberikan berbagai pelatihan keterampilan, untuk terciptanya lapangan kerja baru.

Dalam peresmian RB Batik Semarang, juga diumumkan pelajar pemenang dari Rumah Belajar Batik Pekalongan dan Panti Pelayanan Disabilitas Mental Samekto Karti di Pemalang, Jawa Tengah lomba mendesain batik.

(Nadiyah Fitriyah / PNJ)

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya