Virus Corona Terus Meluas, Rupiah Melemah Dekati 14.000 per Dolar AS

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.885 per dolar AS hingga 13.910 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 26 Feb 2020, 11:15 WIB
Teller menghitung mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak melemah pada perdagangan Rabu ini. Dampak Virus Corona masih menghantui pelaku pasar sehingga menekan rupiah.

Mengutip Bloomberg, Rabu (26/2/2020), rupiah dibuka di angka 13.885 per dolar AS, tak berbeda jauh jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.886 per dolar AS. Namun menjelang siang, rupiah tertekan ke 13.910 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.885 per dolar AS hingga 13.910 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 0,28 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.966 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.893 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu melemah seiring kekhawatiran pasar terhadap meluasnya penyebaran Virus Corona baru atau COVID-19.

"Dalam perdagangan hari ini kemungkinan rupiah masih akan melemah," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dikutip dari Antara.

Kondisi global akibat Virus COVID-19 yang terus berkembang dinilai akan membuat permintaan terhadap produk Indonesia pun bakal berkurang signifikan. Sedangkan dari sisi ekspor, serangan Virus COVID-19 juga akan dirasakan dari sisi investasi dan pariwisata.

Ibrahim memprediksi rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 13.835 per dolar AS hingga 13.935 per dolar AS.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Peringatan WHO

Teller menunjukkan mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan, pelemahan rupiah pada awal pekan ini disebabkan oleh sentimen negatif dari peringatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai wabah Virus COVID-19.

WHO memperingatkan kemungkinan meningkatnya status wabah Virus COVID-19 dari epidemi menjadi pandemi alias wabah penyakit yang menyebar luas ke seluruh dunia.

"Peringatan tersebut meningkatkan kemungkinan masalah Virus Corona membesar, sehingga menambah kekhawatiran pasar pada hari ini. Rupiah dan aset berisiko lainnya bisa tertekan lagi hari ini," ujar Ariston.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 13.870 per dolar AS hingga 13.950 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya