Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar orang Indonesia pastinya tak asing lagi dengan makanan pedas. Mereka menganggap bahwa tak lengkap jika makan tanpa cita rasa yang pedas. Oleh karena itu, saat ini semakin banyak tempat makan yang menyajikan makanan pedas.
Biasanya, setelah mengonsumsi makanan pedas, sakit perut akan menyerang dan sering kali Anda mengeluhkan hal itu. Namun, apakah Anda mengetahui bahwa mengonsumsi makanan pedas juga baik untuk kesehatan? Berikut ini adalah manfaat mengonsumsi makanan pedas:
Advertisement
1. Dapat Membantu Anda Membakar Kalori
Sebuah penelitian mengatakan bahwa sepiring makanan pedas dapat meningkatkan kadar pembakaran kalori hingga 8%. Ketika Anda mengonsumsi makanan pedas, metabolisme tubuh akan bekerja lebih cepat. Studi lain mengatakan bahwa seseorang yang mengonsumsi makanan pedas dapat mengurangi beberapa kilo berat badannya. Hal tersebut seperti yang dilansir dari Lifehack.
2. Dapat Melindungi jantung Anda
Mengonsumsi makanan pedas dapat menghilangkan efek kolesterol jahat. Selain itu, kandungan capcaisin dalam cabai dapat membantu Anda melawan peradangan yang merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Saksikan juga video menarik berikut:
3. Dapat Menghilangkan Rasa Sakit
Capcaisin juga dapat mematikan sinyal-sinyal rasa sakit tertentu yang dikirim dari sel-sel saraf Anda ke otak. Hal itulah yang menyebabkan capcaisin sering digunakan sebagai bahan penghilang rasa sakit.
4. Kaya Akan Nutrisi
Mengonsumsi makanan pedas akan membuat Anda lebih mudah untuk memenuhi asupan nutrisi. Cabai termasuk ke dalam beberapa vitamin A dan C serta beberapa mineral penting lainnya yang berguna untuk tubuh Anda.
Advertisement
5. Dapat Membuat Anda Lebih Bahagia
Mengonsumsi makanan pedas dapat membuat otak Anda memproduksi hormon serotonin yang bisa membuat Anda lebih siap untuk menghadapi depresi, kecemasan, kemarahan, dan stres.
6. Dapat Mencegah Kanker
Menurut American Association for Cancer Research, capcaisin memiliki kemampuan untuk membunuh sel kanker dan leukimia. "Ini memiliki efek yang sama pada tubuh seperti halnya obat kanker tertentu," kata konsultan senior untuk inovasi perawatan kesehatan di Alline Hospitals and Clinics di Minnesota, Amerika Serikat, Gregory A. Plotnikoff, MD. Hal tersebut seperti yang dilansir dari Self.
Penulis: Salsabila Fauziah Rahman