Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Yudi Harymukti sebut peredaran uang palsu di Indonesia semakin menurun pada 2019 dibandingkan tahun 2011.
"Uang dengan rasio satu juta lembar, hanya ditemukan delapan lembar uang palsu," tegas Yudi saat membuka acara pemusnahan uang palsu di Kantornya, Jakarta, Rabu, (26/2/2020).
Advertisement
Sementara pada tahun 2011, Yudi mengklaim jumlah uang palsu sebanyak sebelas lembar dalam rasio satu juta lembar. "Ini menurun sebanyak 3 lembar dari 2011," imbuh dia.
Sehingga menempatkan rupiah menjadi mata uang dengan tingkat kerawanan pemalsuan mata uang yang rendah, di banding mata uang negara lainnya.
"Kawasan dunia kita sangat baik, di banding Dollar Amerika, Poundsterling Inggris, ataupun Euro," ujar Yudi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3 D
Untuk menghindari menjadi korban peredaran uang palsu, pihaknya menghimbau masyarakat untuk melakukan tindakan preventif sesuai arahan BI melalui program 3D (Di lihat, Di terawang dan Di rabah).
"Kami himbau kenali ciri (uang palsu) dengan 3D," bebernya.
Adapun untuk tindakan represif, BI telah bekerjama dengan pihak kepolisian untuk menangkap pengedar uang palsu.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement