Liputan6.com, Jakarta - Kru kapal Princes Diamond asal Kabupaten Pandeglang, Banten, yang berjumlah sembilan orang, kerap melakukan video call dengan keluarganya untuk melepas rindu. Hal ini lantaran, mereka telah dikarantina selama 20 hari di dalam kapal tanpa kepastian kapan akan di jemput oleh pemerintah Indonesia.
Beruntung, pihak perusahaan yang mempekerjakan mereka memberikan sambungan internet secara cuma-cuma dan bisa digunakan kapan saja, untuk berkomunikasi dengan keluarga mereka di Indonesia.
Advertisement
"Kita pun diberikan akses free Wifi oleh pihak company kami di sini, untuk menghubungi pihak keluarga. Jadi kalau keluarga sudah tahu keadaan kami," kata Dede Samsul Fuad, Anak Buah Kapal (ABK) asal Kabupaten Pandeglang, Banten, saat dikonfirmasi melalui vidio call nya, Kamis (27/2/2020).
Dia mengaku bersama delapan orang lainnya asal Kabupaten Pandeglang, Banten, dalam kondisi sehat dan masih negatif dari paparan virus corona. Namun mereka khawatir jika semakin lama berada di dalam kapal, bisa tertular.
Meski khawatir, Dede bersama rekan-rekannya terus mengabari dan menenangkan pihak keluarga agar tidak terlalu memusingkan kesehatan Dede. Dia hanya berpesan kepada keluarga untuk saling menguatkan.
"(Keluarga) Di Indonesia luar biasa baiknya, kondisi kita seperti ini, mereka berusaha menenangkan orang-orang di rumah," terangnya.
Dede bersama puluhan kru kapal Diamond Princess lainnya berharap pemerintah Indonesia, segera memulangkan mereka ke tanah air untuk bertemu dengan sanak saudara dan melepas rindu. Mereka pun iri dengan penumpang dan kru kapal dari negara lain yang sudah terlebih dahulu di jemput oleh pemerintah di negaranya masing-masing.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Minta Segera Dievakuasi
Guna mengetahui perkembangan informasi penanganan dan sikap pemerintah Indonesia, mereka selalu mengetahuinya dari media massa nasional dan kru kapal asal Indonesia, telah beberapa kali berkeluh kesah agar segera dipulangkan melalui media massa.
"Saya menyuarakan, mewakili temen-temen, tolong cepet ditindak lanjuti secepatnya. Minta bantuan kepada para media agar kami segera mungkin di evakuasi dalam waktu yang singkat kemudian tidak memerlukan waktu yang begitu lama, seperti yang beredar diluar sana (di evakuasi mengunakan KRI Soeharso)," jelasnya.
Advertisement