Manchester - Manchester City resmi mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terkait sanksi larangan tampil di turnamen Eropa yang dijatuhkan UEFA.
Manchester City mendapat hukuman larangan bermain di Liga Champions dan Liga Europa selama dua musim, pada 14 Februari lalu. Hal itu karena klub milik Sheikh Mansour tersebut melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).
Advertisement
Manchester City melebih-lebihkan pendapatan sponsor agar bisa belanja pemain bintang secara jor-joran. Aksi penipuan itu kabarnya dilakukan The Citizens selama periode 2012 hingga 2016.
Saat ini, The Citizens berada di posisi runner-up klasemen sementara Premier League dengan nilai 57. Andai Man City menyudahi musim ini di urutan kedua, jatah tampil di Liga Champions bakal diberikan kepada klub di peringkat kelima.
Selain dijatuhi sanksi larangan tampil di Liga Champions dan Liga Europa pada musim 2020-2021 dan 2021-2022, Manchester City juga harus membayar denda 30 juta euro (Rp 455 miliar).
Video
Ajukan Banding
Merasa keberatan dengan hukuman tersebut, Manchester City resmi mengajukan banding ke CAS pada Rabu (26/2/2020). CAS pun akan segera membentuk panel dan bersidang terkait banding tersebut.
Alhasil, keputusan banding terkait sanksi tersebut baru akan diumumkan dalam beberapa bulan ke depan.
"Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) telah mendaftarkan banding yang diajukan Manchester City terhadap UEFA. Banding terkait keputusan Badan Pengawas Keuangan Klub UEFA (CFCB) pada 14 Februari 2020," bunyi pernyataan CAS.
"Manchester City dianggap telah melanggar UEFA's Club Licensing dan regulasi Financial Fair Play, dan sanksi larangan bermain di kompetisi klub UEFA dalam dua musim berikutnya serta membayar denda 30 juta euro."
"Secara umum, prosedur arbitrase banding CAS melibatkan pertukaran pengajuan tertulis antara para pihak, sementara Panel arbitrase CAS sedang diselenggarakan."
"Begitu Panel telah dibentuk secara resmi, mereka mengeluarkan arahan prosedural, termasuk, antara lain, sehubungan dengan diadakannya sidang. Setelah sidang, Panel berunding dan kemudian mengeluarkan keputusannya dalam bentuk Keputusan Arbitrase."
Sumber: Sky Sports
Disadur dari Bola.com (Rizki Hidayat/Rizki Hidayat, published 27/2/2020)
Baca Juga
Pratama Arhan Jadi Pemain Timnas Indonesia Pertama yang Capai 50 Penampilan di Era Shin Tae-yong
Pemain Tengah Newcastle United Tegaskan Tak Punya Keturunan Malaysia, Minta Agar Tak Dikaitkan Lagi dengan Timnas Negara
Jay Idzes Ungkap Karakter Suporter di Indonesia dan Italia Punya Perbedaan, Apa itu?
Advertisement