Makin Tertekan, IHSG Dibuka Anjlok ke 5.669,68

IHSG berada di level tertinggi 5.684,28 dan terendah di 5.661,16.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Feb 2020, 09:12 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak tertekan pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini. Sebanyak 100 saham melemah sehingga mendorong bursa saham ke zona merah.

Pada pra perdagangan saham Kamis (27/2/2020), IHSG melemah 8,48 poin atau 0,15 persen ke posisi 5.680,43. Kemudian pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG tetap melemah dengan turun 18,18 poin atau 0,30 persen ke level 5.669,68.

Adapun indeks saham LQ45 melemah 0,57 persen ke posisi 916,47. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.684,28 dan terendah di 5.661,16. Sebanyak 67 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau.

Sedangkan 100 saham melemah sehingga mendorong bursa saham ke zona merah. Di luar itu, 91 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 18.947 kali dengan volume perdagangan 261,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 252,4 miliar.

Investor asing jual saham Rp 57,11 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 13.955 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor keuangan yang turun 1,26 persen. Kemudian diikuti sektor pertanian turun 1,09 persen dan sektor barang konsumsi turun 0,45 persen.

Sedangkan saham-saham yang tertekan sehingga mendorong IHSG ke zona merah adalah SOSS turun 12,16 persen ke level Rp 498. Saham SRAJ melemah 15 persen ke level Rp 230. Saham TAMU turun 9,68 persen ke level Rp 102.

Saham-saham yang menguat antara lain HDIT yang naik 24,84 persen ke level Rp 436. Saham MBTO menguat 23,75 persen ke level Rp 61. Saham BOLA naik 8,33 persen ke level Rp 220.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perdagangan Kemarin

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu pekan ini. Ini menjadi penutupan di zona merah selama empat hari terakhir.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (26/2/2020), IHSG ditutup turun 98,21 poin atau 1,70 persen ke posisi 5.688,92. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 2,02 persen ke posisi 922,66.

IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.757,74 dan terendah 5.688,92.

Sebanyak 306 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 92 saham menguat dan 133 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 425.475 kali dengan volume perdagangan 9,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,3 triliun.

Investor asing jual saham Rp 1,5 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.940.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, semua sektor terbakar. Adapun sektor yang melemah paling dalam yaitu sektor industri dasar yang melemah 4,32 persen. Kemudian diikuti sektor manufaktur turun 2,58 persen dan sektor aneka industri melemah 2,34 persen.

Sedangkan saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG terperosok diantaranya VRNA yang turun 25 persen ke Rp 75 per lembar saham, ALDO melemah 22,98 persen ke Rp 362 per lembar saham dan SINI turun 21,88 persen ke Rp 750 per lembar saham.

Saham yang menguat antara lain MTSM naik 32,87 persen ke Rp 190 per saham, PDES naik 17,24 persen ke Rp 850 per saham dan SOSS naik 16,23 persen ke Rp 444 per saham. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya