Bikin Gemuk, Stres Ternyata Memberimu Kalori Sebanyak Burger Double

Dampak stres mungkin lebih mengerikan daripada apa yang Anda bayangkan.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 27 Feb 2020, 16:02 WIB
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian menemukan bahwa dampak stres mungkin lebih mengerikan daripada apa yang Anda bayangkan. Karena tak hanya memengaruhi pikiran orang, ini juga memengaruhi kesehatan fisik.

Stres memengaruhi jumlah kalori

Sekelompok ahli dari Universitas Yale mempelajari hubungan antara peristiwa stres dan perubahan berat badan pada orang dan menemukan bahwa hubungan itu tidak baik. Stres dan kecemasan tidak hanya membahayakan tubuh manusia, tapi juga mendorong untuk bertambahnya berat badan secara tak terkendali.

Ya, stres ternyata dapat membuat berat badan naik secara masif dengan 'menambahkan' 300 kalori ke tubuh. Ini jumlah kalori yang sama dengan kalori yang ada pada hamburger double.

 


Peran hormon

Makan banyak usai makan malam (Foto: iStockphoto)

Penelitian ini mengungkapkan bahwa episode stres memicu peningkatan kadar kortisol. Kelebihan kortisol ini, terletak di daerah penyimpanan darah dan lemak, menghisalkan sekitar 300 kalori, yang kira-kira sama dengan jumlah yang dimiliki oleh cheeseburger double.

Masalah sebenarnya adalah bahwa stres juga menyebabkan lonjakan nafsu makan yang berakibat pada makan berlebihan. Orang yang stres kemudian tak hanya merasa cemas, tapi juga mendapatkan kenaikan berat badan secara konsisten.

 


Ke mana perginya lemak ekstra tersebut?

Ilustrasi lemak perut (Foto: iStock)

Lemak ekstra tersebtu dapat ditemukan di area yang tak menarik, terutama bagi wanita. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para ahli dari Ohio State University, wanita yang stres dan mengonsumsi makanan berkalori tinggi dan berlemak merespons secara berbeda terhadap bagaimana mereka menghadapi kalori.

Yakni, dengan cara menyimpan lemak di sekitar pinggang mereka. Ini juga dikonfirmasi oleh penelitian lain yang dilakukan oleh banyak ilmuwan dari University of California, University of New York, dan Yale University.

 


Stres berarti lebih sedikit kalori yang terbakar

Makanan mengandung lemak jahat (sumber: iStockphoto)

Terlebih lagi, stres dan kombo makanan berkalori tinggi ini membuat metabolisme mereka berjalan lebih lambat, berkontribusi pada lebih banyak penyimpanan lemak. Ini mungkin karena wanita yang stres juga menghasilkan kadar insulin yang lebih tinggi, hormon yang meningkatkan penyimpanan lemak.

Penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang melaporkan lebih banyak hal yang membuat mereka stres, cenderung membakar 104 kalori lebih sedikit daripada mereka yang menyatakan tak menghadapi situasi yang mencemaskan. Dan meski itu tak tampak banyak, dalam jangka panjang dokter menjelaskan bahwa itu dapat menambah hingga 5 kilogram dalam setahun.

 


Selanjutnya

Ilustraasi foto Liputan6

Apakah itu makan burger double, pizza satu loyang, atau bermasalah dengan atasan Anda, situasi-situasi tersebut dapat memiliki efek berbahaya bagi tubuh Anda. Kita tak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab sehari-hari tapi ada baiknya untuk mencari waktu untuk bersantai dan mengisi ulang energi tiap hari.

Cobalah mendengarkan musik yang menenangkan, berjalan-jalan, berolahraga, atau menemukan hobi baru untuk dapat melakukan yang terbaik di hari berikutnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya