Menkes Sebut Pasien RS Kariadi Semarang Meninggal karena Flu Babi, Bukan Corona

Menteri Kesehatan (Menkes), Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto menegaskan, seorang pria yang meninggal di Rumah Sakit Kariadi Semarang bukan disebabkan oleh virus Corona atau Covid-19.

oleh Yopi Makdori diperbarui 27 Feb 2020, 12:43 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendatangi kantor Huawei di Wisma BRI 2, Jakarta, Kamis (23/1/2020). BRI menyatakan telah melakukan pengendalian risiko keselamatan bagi pekerja BRI dengan memberikan masker untuk seluruh pekerja Kantor Pusat Bank BRI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes), Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto menegaskan, seorang pria yang meninggal di Rumah Sakit Kariadi Semarang bukan disebabkan oleh virus Corona atau Covid-19. Dia menjelaskan, pasien itu meninggal karena terinfeksi virus H1NI atau virus influenza A.

Virus ini erat kaitannya dengan penyebaran virus Flu Spanyol pada 1918 atau sering disebut sebagai flu babi.

"Sebelum meninggal, kemudian dikirimkan swab-nya tadi ke Balitbangkes. Maka muncul lah hasil di mana di Balitbangkes itu memang hasilnya negatif tidak ada Corona," kata Terawan di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (27/2/2020).

Menurut dia, saat kematian, hasil laboratorium belum keluar. Oleh karena itu, prosesi pemakaman dilakukan selayaknya memakan penderita penyakit infeksius atau yang dapat menginfeksi orang lain. 

"Tetapi jelas hasilnya bukan Corona. Ini ketemuannya H1N1 seperti biasa itu flu dan itu udah dipastikan kok hasilnya di VCR. VCR dua kali," terang Terawan.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ada Obatnya

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendatangi kantor Huawei di Wisma BRI 2, Jakarta, Kamis (23/1/2020). Menkes Terawan menegaskan tidak ada virus corona seperti info yang beredar sebelumnya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurut dia, jika virus H1N1 ini masyakarat tidak perlu khawatir. Mengingat virus tersebut sudah ditemukan obat.

Terawan menyebut, pasokan obat virus tersebut ada di Kementerian Kesehatan. "Saya sudah cek persediaannya ada," kata Terawan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya