Liputan6.com, Jakarta - Demi meningkatkan faktor keselamatan berkendara, banyak motor keluaran terbaru sudah dibekali dengan sistem pengereman disc brake atau cakram. Namun, rem cakram ini sejatinya memiliki tiga jenis, yaitu fix, semi floating, dan floating.
Lalu, apa perbedaannya dari ketiga jenis rem cakram tersebut?
Advertisement
Mengutip laman resmi Suzuki Indonesia, untuk yang pertama yaitu rem cakram jenis fix banyak digunakan motor dengan mesin kecil atau di bawah 150cc. Ciri rem cakram jenis ini, adalah langsung menyatu dengan pelek.
Berbicara harga, rem cakram fix ini yang termurah di antara lainnya, karena memang untuk motor ber cc kecil. Kegunaannya juga sangat baik di kondisi tertentu, tapi jika cakra ini terlalu panas akan menimbulkan sedikit masalah karena tidak dapat memuai atau mengambang.
Sedangkan yang kedua, yaitu rem cakram jenis semi floating biasa dipakai oleh motor cc besar skala 250cc ke atas. Jenis rem cakram ini berbeda dengan cakram Fix yang meyatu dengan velg, model semi floating antara cakram dan dudukannya terpisah dengan pelek jadi bagian luarnya menjadi mengambang.
Terakhir jenis cakram floating, yang pada umumnya di gunakan untuk kepentingan balap. Komponennya terdiri dari rotor carrier, float buttons dan brake rotor. Dengan komposisi tersebut, desain floating seperti ini berguna untuk mencegah cakram tidak penyok saat ada gesekan yang menimbulkan suhu panas yang tinggi, dan saat proses pengereman dalam intensitas yang tinggi.
Jangan Terlewat, Ini 3 Pertanda Waktunya Ganti Kampas Rem
Rem menjadi salah satu komponen dari kendaraan yang sangat penting. Berfungsi untuk memperlambat dan menghentikan putaran roda pada kendaraan bermotor, rem harus selalu diperhatikan agar mampu bekerja dengan maksimal.
Dengan fungsi yang sangat penting tersebut, pemilik kendaraan wajib memperhatikan kondisi kampas rem, karena pergantian tak bisa ditentukan dengan menggunakan panduan jarak tempuh.
Melansir laman resmi Auto2000, ciri-ciri untuk mengetahui kondisi rem ada tiga, yaitu:
1) Rem Bergetar
Ciri pertama yang dapat dirasakan saat kampas rem mobil bermasalah, adalah munculnya getaran saat pengereman, atau bahkan saat mobil berada di kecepatan tinggi. Getaran tersebut muncul karena kampas rem telah habis, sehingga saat rem diinjak, cakram tidak memiliki permukaan yang rata.
Getaran ini juga memiliki beberapa tingkatan, saat sudah mencapai setir mobil, itu berarti kampas rem mobil sudah benar-benar habis dan harus segera diganti.
2) Bunyi Saat Pengereman
Ciri lainnya adalah munculnya bunyi decitan saat menginjak rem. Kampas rem yang sudah menipis hanya akan menyisakan besi di dalamnya, sehingga saat penginjakan rem, besi-besi tersebut akan langsung bergesekan dan menimbulkan bunyi berdecit.
Semakin tipis kampas rem (bahkan habis), maka bunyi decitan kampas rem akan semakin kencang. Oleh karena itu jika saat berkendara terdengar bunyi-bunyi aneh segera periksa kendaraan Anda.
3) Injak Pedal Rem Dalam
Hal terakhir yang dapat mengindikasikan bahwa kampas rem mobil telah habis adalah kedalaman rem. Kedalaman rem yang dimaksud yaitu, kondisi saat melakukan pengereman.
Pemilik harus menginjak amat dalam agar rem bekerja. Hal tersebut tak boleh diabaikan, karena itu menandakan bahwa kampas rem mobil sudah menipis.
Advertisement