Liu berada dalam mobilnya saat mengirimkan makanan untuk para petugas medis di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Rabu (26/2/2020). Sukarelawan perempuan berusia 24 tahun dari Provinsi Sichuan ini sengaja berkendara puluhan jam menuju pusat wabah virus corona COVID-19 di Wuhan. (Xinhua/Cheng Min)
Liu (kedua kiri) bersama rekan timnya mengemas makanan untuk para petugas medis di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Rabu (26/2/2020). Bersama beberapa koki, Liu menuju Wuhan pada 3 Februari lalu sambil membawa bahan makanan. (Xinhua/Cheng Min)
Liu (kiri) bersama rekan timnya menyiapkan makanan untuk para petugas medis di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Rabu (26/2/2020). Di Wuhan, Liu bersama beberapa koki memasak dan mengantar makanan secara gratis untuk para petugas medis yang berjuang melawan virus corona COVID-19. (Xinhua/Cheng Min)
Makanan yang dibuat Liu untuk para petugas medis di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Rabu (26/2/2020). Setiap hari, Liu bersama tim yang dipimpinnya bisa mengantar sekitar 400 hingga 600 porsi makanan ke berbagai rumah sakit di Wuhan. (Xinhua/Cheng Min)
Liu memperlihatkan daging yang dikirim oleh teman-temannya untuk para petugas medis di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Rabu (26/2/2020). Selain mengirimkan makanan, Liu juga mengumpulkan dan menyalurkan barang-barang donasi lainnya ke berbagai rumah sakit di Wuhan. (Xinhua/Cheng Min)
Liu bersiap mengantar makanan untuk para petugas medis di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Rabu (26/2/2020). Liu diberi julukan kesayangan ‘Raincoat Sister’ (Saudari Berjas Hujan) oleh para petugas medis karena dia selalu mengenakan jas hujan lantaran tidak adanya pakaian pelindung. (Xinhua/Cheng M
Liu (kiri) mengantar makanan untuk para petugas medis di sebuah rumah sakit di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Rabu (26/2/2020). Liu bertekad akan bertahan hingga wabah virus corona COVID-19 berakhir. (Xinhua/Cheng Min)