Cerita Jamaah Asal Lombok, Nabung 7 Tahun dari Jualan Plecing Berakhir Gagal Umroh

Seperti sudah kelelahan menunggu kepastian pergi umrah, dia hanya berdiam diri sembari sesekali berzikir.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 27 Feb 2020, 18:42 WIB
Jemaah umrah asal Lombok saat berada di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta Menabung dari hasil jualan plecing kangkung untuk berangkat ibadah umrah, namun sayangnya, gagal berangkat hari ini lantaran kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menutup atau penangguhan sementara ibadah umrah.

Hafsah (62), hanya bisa duduk di kursi keberangkatan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta. Seperti sudah kelelahan menunggu kepastian pergi umrah, dia hanya berdiam diri sembari sesekali berzikir.

Padahal untuk sampai di hari ini, Hafsah harus menabung selama 7 tahun dari hasil dagangan plecing kangkungnya di Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). "Jualan hari-hari di depan rumah, karena rumah dekat dengan keramaian, Alhamdulillah ramai," tuturnya.

Tidak begitu banyak, wanita bercucu 8 ini menabung selarisnya barang dagangan. Kadang Rp 30 ribu, Rp 50 ribu kalau lagi laris manis si plecing pedas manis, sehari bisa nabung Rp 100 ribu.

Sampailah pada hari ini, tadi pagi sekitar jam 06.00 pagi, pesawat membawanya dari Lombok ke Soekarno Hatta. Semua dirasa normal, barulah sampai di Bandara Soekarno Hatta ada yang aneh. Dia melihat jemaah umrah lain raut wajahnya agak berbeda, bahkan seperti kecewa.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Hanya Bisa Pasrah

Barulah ketika semua jemaah travel yang menaunginya berkumpul, dia mengetahui kalau hari ini gagal berangkat umrah, lantaran kebijakan ketat pemerintah Arab Saudi untuk menangkal virus Corona.

"Pasrah saja, semua punya Allah. Tapi coba taunya pas masih di Lombok, tak perlu sampai sini," tutur Hafsah.

Dia mengaku kasihan dengan ibunya yang juga dia ajak, sebab ibu kandungnya sudah berumur lebih dari 100 tahun. "Sudah 100 tahun lebih, tapi masih semangat jalan, berbicara. Tapi kasihan dia dari Dompu, ke bandara tengah kota saja bisa 12 jam lebih perjalananya, tapi sampai sini malah tak jadi berangkat," katanya.

Untuk jemaah asal Lombok sendiri, ada 220 jemaah calon umrah. Mereka semua langsung diungsikan ke penginapan terdekat dari bandara, sampai ada kejelasan kapan boleh berangkat lagi ke Tanah Suci.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya