Liputan6.com, Kuala Lumpur - Beberapa hari setelah ia mundur sebagai perdana menteri Malaysia dan ketua Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), Mahathir Mohamad dikabarkan kembali menjabar sebagai ketua partai.
Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (27/2/2020), Sekretaris Jenderal Partai Marzuki Yahya mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis 27 Februari bahwa Mahathir telah setuju untuk melanjutkan kembali posisi tersebut dengan segera.
Baca Juga
Advertisement
Politikus berusia 94 tahun itu pada hari Senin mengeluarkan pernyataan mengejutkan bahwa ia mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan ketua Bersatu.
Pada hari yang sama, presiden Bersatu Muhyiddin Yassin mengumumkan bahwa Bersatu menarik diri dari koalisi Pakatan Harapan (PH).
Dewan tertinggi Bersatu menolak menerima pengunduran diri Mahathir dalam sebuah pertemuan hari Selasa, kata Marzuki.
"Setelah diskusi hari ini dan setelah Tun mempertimbangkan kembali (keputusannya), ia telah setuju untuk kembali sebagai ketua Bersatu dengan segera," katanya dalam pernyataan itu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gejolak Politik
Pengunduran diri Mahathir dan kepergian Bersatu dari PH telah memicu pergolakan politik di Malaysia, yang membuat semua menteri kabinet dibebaskan dari tugas mereka dan partai-partai politik berjuang untuk menyusun strategi langkah selanjutnya.
Raja telah menunjuk Mahathir sebagai perdana menteri sementara.
Raja juga memanggil semua anggota parlemen ke istana untuk diwawancarai untuk menimbang-nimbang tentang siapa yang memimpin mayoritas Dewan.
Pada hari Rabu, Mahathir mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa ia ingin membentuk pemerintah persatuan yang tidak berpihak.
Namun, gagasan itu ditolak oleh PH Anwar Ibrahim yang dipimpin serta koalisi Oposisi Barisan Nasional dan Parti Islam Se-Malaysia.
Para pemimpin PH, dalam sebuah konferensi pers, mengatakan pilihan mereka sebagai perdana menteri sekarang adalah Anwar, menyusul ketidakhadiran Mahathir pada pertemuan dewan presiden PH pada hari Selasa.
Advertisement