Liputan6.com, Jakarta - Ada orang yang bisa tidur di mana saja, kapan saja, di posisi apa pun, termasuk tegak di kursi pesawat kelas ekonomi. Untuk memanjakan para penumpangnya, Air New Zealand (ANZ) memperkenalkan tempat tidur datar.
Pada 26 Februari 2020, maskapai ANZ mengajukan permohonan paten dan merek dagang untuk 'Economy Skynest' - hasil dari tiga tahun penelitian, pengembangan, dan pengujian berdasarkan masukan dari lebih dari 200 pelanggan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut pengumuman Air New Zealand, Skynest akan terdiri dari enam pod tidur panjang di kabin Ekonomi. Lokasi pasti di dalam pesawat belum dikonfirmasi, seperti dikutip dari CNN, Kamis, 27 Februari 2020.
Setiap pod akan memiliki panjang sekitar 200 sentimeter dan lebar 58 sentimeter, dan dilengkapi dengan bantal, seprai, selimut, penutup telinga, dan tirai privasi. Maskapai ini dikabarkan juga menjajaki fitur tambahan seperti lampu baca dan outlet USB.
"Titik sakit yang jelas bagi para pelancong ekonomi dalam penerbangan jarak jauh adalah ketidakmampuan untuk berbaring," kata kepala pemasaran dan pelanggan Air New Zealand Mike Tod dalam sebuah pernyataan dari maskapai itu.
"Pengembangan Economy Skynest adalah respons langsung terhadap tantangan itu," sambungnya.
Air New Zealand dinilai sebagai maskapai penerbangan yang sudah membuktikan komitmennya untuk membuat kelas ekonomi lebih nyaman, mengingat begitu banyak penerbangannya yang jarak jauh. Maskapai ini meluncurkan "Economy Skycouch" pada 2011, yang memungkinkan penumpang bepergian bersama untuk mengubah kursi mereka menjadi tempat tidur.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Banyak Diminati
Staf dari Air New Zealand mengatakan kepada CNN Travel bahwa belum ada aplikasi sertifikasi formal yang sedang dalam proses, "namun kami telah merancang konsep untuk memenuhi semua persyaratan peraturan."
Adapun harga, maskapai ini belum menentukan biaya dan masih menilai proposisi komersial dan kelayakan produk. Tetapi mengingat hanya ada enam pod pada satu pesawat, mereka kemungkinan akan diminati.
"Kami melihat pengalaman terbang di masa depan di mana pelanggan kelas Ekonomi pada penerbangan jarak jauh akan dapat memesan Economy Skynest di samping kursi Ekonomi mereka, mendapatkan istirahat berkualitas dan tiba di tujuan mereka siap untuk pergi," kata Nikki Goodman , manajer umum Pengalaman Pelanggan Air New Zealand.
Maskapai ini dilaporkan akan membuat keputusan akhir tentang Economy Skynest pada tahun 2021, setelah menilai kinerja tahun pertama operasi Auckland-New York yang akan terbang pada Oktober tahun ini. Penerbangan itu akan memakan waktu sekitar 17 jam dan 40 menit sekali jalan, menjadikannya salah satu yang terpanjang di dunia.
Advertisement