IHSG Dibuka Terpeleset Lebih dari 100 Poin

IHSG kembali bergerak tertekan pada pembukaan perdagangan Jumat akhir pekan ini

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Feb 2020, 09:11 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak tertekan pada pembukaan perdagangan Jumat akhir pekan ini. Sebanyak 192 saham melemah sehingga mendorong bursa saham ke zona merah.

Pada pra perdagangan saham Jumat (28/2/2020), IHSG melemah 99,52 poin atau 1,80 persen ke posisi 5.436,17. Kemudian pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG tetap melemah dengan turun 173,09 poin atau 3,13 persen ke level 5.362,59.

Adapun indeks saham LQ45 melemah 4,37 persen ke posisi 854,07. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.436,17 dan terendah di 5.361,50. Sebanyak 19 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau.

Sedangkan 192 saham melemah sehingga mendorong bursa saham ke zona merah. Di luar itu, 63 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 16.791 kali dengan volume perdagangan 155,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 206,4 miliar.

Investor asing jual saham Rp 22,90 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 14.100 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor industri dasar yang turun 4,28 persen. Kemudian diikuti sektor keuangan turun 3,89 persen dan sektor manufaktur turun 3,43 persen.

Sedangkan saham-saham yang tertekan sehingga mendorong IHSG ke zona merah adalah EAST turun 16,67 persen ke level Rp 60. Saham IGAR melemah 15,54 persen ke level Rp 250. Saham ITIC turun 15,91 persen ke level Rp 1.470.

Saham-saham yang menguat antara lain KPAL yang naik 14,55 persen ke level Rp 126. Saham VRNA menguat 10 persen ke level Rp 110. Saham AKSI naik 6,45 persen ke level Rp 330.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penutupan Kemarin

Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis pekan ini. Tak tanggung-tanggung, IHSG terjun bebas 153,22 poin.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (27/2/2020), IHSG ditutup anjlok 153,22 poin atau 2,69 persen ke posisi 5.535,69. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 3,24 persen ke posisi 892,75.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.684,28 dan terendah 5.526,81.

Sebanyak 335 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 77 saham menguat dan 117 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 491.660 kali dengan volume perdagangan 6,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,9 triliun.

Investor asing jual saham Rp 902,83 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.035.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, semua sektor terbakar. Adapun sektor yang melemah paling dalam yaitu sektor industri keuangan yang melemah 3,94 persen. Kemudian diikuti sektor industri dasar turun 2,66 persen dan sektor barang konsumsi melemah 2,36 persen.

 


Saham yang Melemah dan Menguat

Sepanjang perdagangan hari ini (30/5), IHSG bergerak pada kisaran 5.693,39 - 5.730,06, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sedangkan saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG terperosok diantaranya AYLS yang turun 28,57 persen ke Rp 50 per lembar saham, CTBN melemah 24,76 persen ke Rp 2.370 per lembar saham dan ALKA turun 24,64 persen ke Rp 300 per lembar saham.

Saham yang menguat antara lain VRNA naik 33,33 persen ke Rp 100 per saham, ALDO naik 24,31 persen ke Rp 450 per saham dan IBST naik 19,93 persen ke Rp 8.275 per saham.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya