Virus Corona Terus Meluas, Rupiah Ambruk ke 14.135 per Dolar AS

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.060 per dolar AS hingga 14.135 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Feb 2020, 11:05 WIB
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terjatuh dalam pada perdagangan Jumat ini. Investor melepas aset-aset berisiko dan mulai mengoleksi instrumen safe haven karena Virus Corona semakin menyebar.

Mengutip Bloomberg, Jumat (28/2/2020), rupiah dibuka di angka 14.060 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya di angka 14.025 per dolar AS. Menuju siang, rupiah terus melemah ke 13.135 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.060 per dolar AS hingga 14.135 per dolar AS. Jika dhitung dari awal tahun, rupiah melemah 1,62 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.234 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.018 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah, seiring beralihnya investor ke aset investasi berisiko rendah atau safe haven karena khawatir dampak wabah virus Corona.

"Sentimen kelihatannya masih belum membaik. Tekanan terhadap aset berisiko karena peningkatan penyebaran wabah Virus Corona di luar China, masih besar," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara.

Tingkat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terus merosot, bahkan sempat menyentuh 1,235 persen yang merupakan level terendah sepanjang masa.

"Ini mengindikasikan banyak yang membeli obligasi tersebut untuk mengamankan nilai aset," ujar Ariston.

Ariston memprediksi rupiah hari ini masih berpotensi tertekan di kisaran 14.000 per dolar AS hingga 14.100 per dolar AS.

"Rupiah berpotensi melemah karena belum ada sentimen baru," katanya.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi juga memprediksi rupiah hari ini masih berpotensi tertekan di kisaran 13.960 per dolar AS hingga 14.060 per dolar AS.


Akibat Virus Corona, KBRI Seoul Tutup Pelayanan untuk Sementara Waktu

Pengecekan suhu ketika sedang memasuki gedung KBRI Seoul. (Source: KBRI Seoul)

Sehubungan dengan satu kasus terkonfirmasi pasien Virus Corona (COVID-19) di Yeouido yang diumumkan otoritas setempat pada sore Kamis 27 Februari 2020, maka dalam rangka upaya pencegahan serta menjamin keamanan dan keselamatan bersama, kantor KBRI dan IIPC Seoul tutup sementara mulai Jumat tanggal 28 Februari 2020 sampai dengan waktu yang akan ditentukan kemudian.

Keputusan tersebut dibuat lantaran kompleks KBRI Seoul maupun kantor IIPC Seoul berada dalam radius yang sangat dekat dari pergerakan pasien tersebut di kawasan Yeouido. 

Kendati demikian, staf KBRI dan IIPC Seoul tetap akan bekerja dari kediaman masing-masing.

"Penutupan layanan ini hanya bersifat sementara, untuk memastikan kondisi pelayanan yang kondusif sehubungan dengan merebaknya wabah virus Covid-19 yang sudah menjangkit korban dengan radius dekat kantor pelayanan KBRI. Hal ini juga sesuai dengan kebijakan pemerintah setempat untuk mengurangi pengumpulan orang dalam jumlah besar pada satu waktu dan satu tempat," demikian tutur Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi.

Langkah-langkah pengamanan ekstra dan sterilisasi kompleks KBRI Seoul dan kantor IIPC Seoul sedang terus dilakukan.

Duta Besar RI bersama tim inti Satgas Bahaya COVID-19 pun terus bekerja penuh di Posko KBRI Seoul dan Posko Aju (dekat Daegu) demi terus melakukan langkah-langkah perlindungan WNI di Korea Selatan.

Loket layanan publik untuk pengurusan visa, paspor dan jasa-jasa konsuler juga sementara ditutup. Untuk kasus-kasus darurat, WNI bisa menghubungi telepon hotline nomor +82-10-5394-2546.

Bagi WNI yang membutuhkan bantuan terkait Virus Corona di Korea Selatan dapat menghubungi nomor telepon hotline Posko KBRI Seoul +82-10-5450-2181 dan nomor telepon hotline Posko Aju +82-10-3601-9980.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya