3 BUMN akan Ikut Tender Pengadaan 1.050 Gerbong Kereta di Bangladesh

BUMN sudah mulai kerja sama di sektor perkeretaapian dengan Bangladesh dari 2005 hingga sekarang dengan nilai hampir USD 181,6 juta.

oleh Athika Rahma diperbarui 28 Feb 2020, 13:15 WIB
Ekspor gerbong kereta api buatan Indonesia ke Bangladesh (Foto: Dok Instagram Presiden Jokowi)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, Indonesia bakal ikut tender pembangunan 1.050 gerbong Kereta Api (KA) di Bangladesh.

Hal itu disampaikannya usai melakukan pertemuan dengan Menteri Perkeretaapian Bangladesh Nurul Islam Sujon di Kementerian BUMN, Jumat (28/02/2020).

"Kerja sama Indonesia dan Bangladesh ini sangat baik, untuk BUMN saja sudah mulai kerjasama KA dari 2005 hingga sekarang, nilainya hampir USD 181,6 juta," ujar Erick.

Nantinya, PT INKA dan 2 BUMN lain akan maju dalam tender tersebut. Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa kerjasama ini menjadi bagian pengembangan industri KA agar tak hanya fokus di dalam negeri.

"Tentunya, karena Bangladesh ini negara sahabat jadi kita tingkatkan kerjasamanya. Dan tentunya ini bagaimana kita mengembangkan industri KA supaya bisa supply ke negara lain," ujar Erick.

Namun demikian, Erick belum menyebut berapa nilai tender tersebut, yang pasti nilainya tak sedikit.

"Sekarang kita diberi kesempatan untuk coba ikut tender, 1.050 gerbong, nilainya ratusan juta (USD) lah," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pembangkit Listrik

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersiap mengikuti rapat dengan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Rapat tersebut membahas Penyertaan Modal Negara (PMN) pada Badan Usaha Milik Negera tahun anggaran 2019 dan 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Tak hanya itu, Kementerian BUMN juga sedang meninjau kerjasama pembangunan power plant di Bangladesh, yang akan melibatkan dua BUMN yaitu PT Pertamina dan PT PLN.

Tak lupa, Indonesia juga berkomitmen untuk turut meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) di Bangladesh lewat training-training.

"Kita nggak mau hanya business to business tapi kita juga mau bantu training, individu di Bangladesh kita bantu," ujar Erick.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya