Liputan6.com, Jakarta - Sekitar ratusan sopir ojek online berdemonstrasi di depan pintu masuk utama Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Aksi demo dipicu karena ada usulan anggota DPR yang ingin ojek online tidak mengangkut penumpang, melainkan hanya mengangkut barang.
Menanggapi hal tersebut, Tri Sukma Anreianno selaku Head of Public Affairs Grab Indonesia mengatakan senantiasa menghormati dan siap menaati setiap aturan pemerintah yang berlaku.
Baca Juga
Advertisement
"Kami berharap pemerintah bersama parlemen dalam menyusun kebijakan, aturan atau perundangan ke depannya agar dapat tetap memberikan dampak positif kepada seluruh pemangku kepentingan baik itu mitra pengemudi, konsumen, dan masyarakat pada umumnya di Indonesia," kata Tri kepada Tekno Liputan6.com via pesan singkat.
Ia menuturkan, menyuarakan pendapat merupakan hak warga negara, termasuk bagi mitra pengemudi.
"Kami berharap dan menghimbau agar unjuk rasa yang berlangsung bisa berjalan dengan aman dan kondusif dan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat terutama pengguna jalan," Tri memungkasan.
Imbas Demo
Aksi demo tersebut menyebabkan Jalan Gatot Subroto ke arah Slipi, ditutup polisi.
Petugas Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Lilik, mengatakan, meskipun jalan ditutup namun lalu-lintas di sekitar Gedung Parlemen masih terkendali.
"Penutupan jalan itu hanya bersifat sementara dan jika demo telah usai maka akan dibuka kembali. "Situasional, janjinya sampai jam 15.00 WIB," ujar Lilik sebagaimana dilansir Antara.
Para pengemudi ojek daring sudah berkumpul di depan pintu masuk Gedung Parlemen sejak pukul 12.00 WIB. Mereka sempat sholat Jumat bersama di depan pintu masuk Gedung Parlemen.
(Isk/Ysl)
Advertisement