Liputan6.com, Jakarta - Hyundai Motor resmi menutup pabriknya di Korea Selatan, Jumat (28/2/2020), setelah karyawannya dinyatakan positif terkena virus Corona. Dengan penghentian produksi ini, pastinya akan mengganggu kiriman model-modelnya untuk domestik maupun ekspor.
Melansir Reuters, saham Hyundai langsung turun 5 persen akibat berita penutupan pabrik tersebut. Selain itu, masalah ini juga cukup memukul telak bisnis Hyundai, karena pabrikan Korea Selatan sudah mulai melakukan produksi secara bertahap, setelah terganggunya pasokan suku cadang dari Cina.
Baca Juga
Advertisement
Seperti diketahui, Korea Selatan menjadi negara yang cukup parah terinfeksi virus Corona di luar Cina. Akibatnya, beberapa perusahaan seperti Hyundai dan Samsung mengalami masalah produksi.
"Perusahaan juga telah menempatkan kolega yang melakukan kontak dekat dengan karyawan yang terinfeksi dalam karantina, dan mengambil langkah-langkah agar dites kemungkinan infeksi," jelas Hyundai Motor dalam siaran pers.
Sementara itu, pihak Hyundai sendiri tidak memberikan informasi lebih lanjut terkait kapan produksi bisa dilanjutkan.
Sekedar informasi, pabrik Hyundai sendiri terletak di Ulsan, yang berjarak kurang dari satu jam perjalanan dari Daegu, pusat wabah Corona di Korea Selatan.
Kapasitas
Hyundai memiliki lima pabrik di Ulsan, dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 1,4 juta kendaraan atau hampir 30 persen dari produksi Hyundai secara global. Pabrik tersebut, memiliki 34 ribu pekerja.
Pabrik yang ditutup memproduksi kendaraan sport, seperti Palisade, Tucson, Santa Fe, dan Genesis GV80.
Advertisement