Liputan6.com, Jakarta - Berselancar di media sosial memang menyenangkan. Beragam informasi dari seluruh dunia bisa dicari dan ditemukan dalam dunia maya. Namun, tak semua informasi ini dapat dipercaya.
Sebagian di antaranya, ternyata kabar palsu alias hoaks. Kabar palsu atau hoaks menjadi masalah bersama, termasuk di Indonesia. Bahkan, hoaks bisa menjadi ancaman kerukunan bangsa.
Advertisement
Kemajuan teknologi membuat penyebaran hoaks kian tak terbendung. Hoaks menyebar liar lewat media sosial dan aplikasi percakapan.
Rendahnya tingkat literasi di Indonesia membuat orang gampang percaya dengan informasi yang mereka terima tanpa mengecek dulu kebenarannya. Emosi pun mudah terpancing saat membaca judul atau narasi, dengan mengabaikan isi serta konteksnya.
Sebelum memerangi dan menangkal hoaks, ada baiknya mengenal beberapa jenis hoaks yang selama ini beredar di media sosial. Berikut daftarnya yang dihimpun Liputan6.com:
1. Hoaks Virus
Hoaks jenis ini biasanya dikembangkan oleh peretas alias hacker dan melakukan penyebarannya lewat email atau aplikasi chatting. Hoaks jenis ini biasanya berisi tentang adanya virus berbahaya di komputer atau smartphone Anda yang sebenarnya tidak terinfeksi.
Advertisement
2. Hoaks Kirim Pesan Berantai
Pengguna aktif aplikasi pesan, pasti sering mendapat pesan untuk melanjutkan pesan ke beberapa teman lain dengan berbagai alasan. Biasanya, pesan tersebut tentang mendapat hadiah tertentu atau mengalami hal buruk jika tidak mengirimkannya.
3. Hoaks Urban Legend
Banyak orang yang suka membuat hoaks soal cerita urban legend. Contohnya cerita seram tentang tempat, benda, atau kegiatan tertentu. Hoaks jenis ini biasanya berisi imbauan untuk tidak mengunjungi, membeli, atau melakukan hal yang telah disebutkan pembuat hoaks tadi. Hoaks jenis ini dapat berimbas negatif pada si objek kabar hoaks, seperti mulai dijauhi sampai nilai ekonomisnya menurun. Sekilas hoaks ini juga mirip dengan black campaign.
Advertisement
4. Hoaks Hadiah Gratis
Hoaks satu ini modusnya mirip dengan penipuan online. Oknum akan mengirimkan pesan berantai berisikan pengumuman pemberian hadiah gratis. Di sini, memang korban jarang ada yang mengalami kerugian uang, namun mereka tertipu dengan mengisi survei-survei internet untuk iklan.
Dampak negatif akan semakin besar apabila si korban tidak sengaja menggunakan email kantor atau email utama untuk mendaftarkan diri di survei tersebut. Jika terjadi, maka email-email iklan dipastikan mengalir deras dan susah untuk dihentikan.
5. Hoaks Kisah Menyedihkan
Hoaks satu ini berupa surat yang berisikan tentang kabar dari seseorang yang tengah sakit dan membutuhkan dana guna operasi atau obat. Hoaks jenis ini biasanya menggunakan foto dari Google demi mendapatkan simpati. Oknum dari penyebar hoaks ini turut menyertakan nomor rekening agar korban yang tertipu bisa mengirimkan beberapa jumlah uang.
Advertisement
6. Hoaks Pencemaran Nama
Sifat hoaks ini sangat berbahaya. Karena dari berita palsu bisa dengan mudah tersebar di dunia maya dan mampu menghancurkan hidup seseorang dalam sekejab. Hoaks ini juga kerap viral ketika pemilu berlangsung.
7. Hoaks Tentang Kesehatan
Mewabahnya virus corona di China mengejutkan dunia. Ternyata, kabar hoaks soal virus corona lebih deras menyerang dunia maya. Bahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 12 Februari 2020 lalu mengidentifikasi 86 hoaks, disinformasi, dan kabar bohong mengenai virus corona.
Biasanya, penyebar berita bohong ini mengaitkan sejumlah kejadian dengan serangan penyakit tertentu. Padahal jika diteliti, banyak dari isu kabar tersebut palsu.
Advertisement