Starbucks Lirik Green Investment di Papua dan Papua Barat

Pemerintah Indonesia segera luncurkan green investment atau investasi ramah lingkungan di Papua dan Papua Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Feb 2020, 20:45 WIB
Ilustrasi Starbucks. (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan bahwa perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Starbucks tertarik dengan rencana pemerintah Indonesia membuka green investment di wilayah Papua dan Papua Barat.

"Oh banyak, banyak ya. itu tadi produk-produk (investor) yang mau. Misalnya seperti Starbucks," kata Luhut di Kantornya, Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Menurutnya, kualitas produk pertanian dan perkebunan masyarakat di daerah Papua dan Papua Barat dinilai memiliki kualitas yang baik, sehingga menarik minat investor. "Kopi, kakao segala macam, pala gitu. Mereka mau di Papua dan Papua Barat," terang dia.

Lebih lanjut, Luhut mengklaim bahwa pemerintah berkomitmen untuk serius menggarap green investment, dengan menolak kegiatan Investasi yang merusak ekosistem lingkungan.

"Jadi jangan lagi potongin hutan," lontar Luhut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Luncurkan Green Investment

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberi keterangan pers menjelang pengumuman hasil Pemilu 2019 di Hotel Akmani Jakarta, Senin (20/5/2019). Kepada pihak yang tidak sepakat dengan hasil Pemilu 2019, dipersilahkan mengadukan ke pihak yang berwenang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selebelumnya, Luhut menyebutkan pemerintah Indonesia segera luncurkan green investment atau investasi ramah lingkungan di Papua dan Papua Barat. Menurutnya, konsep investasi ramah lingkungan, cocok diterapkan di Papua.

"Di Papua dan Papua Barat. Syarat utamanya tidak merusak lingkungan," tegas dia saat membuka acara Coffee Morning di Kantornya, Jakarta, pada Selasa, 25 Februari 2020.

Investasi hijau di Papua pada tahap awal akan menyasar industri pertanian dan perkebunan. Hasil komoditas dua sektor ini menurutnya potensial untuk diekspor. "Kopi yang bagus, pala yang bagus dan cocoa (coklat) yang bagus," ungkap dia.

Menko Luhut menyebut akan melibatkan banyak kementerian yang terlibat di dalam proyek investasi hijau tersebut. "Ada Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Pertanian, dan lainnya," imbuh dia.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya