Ma'ruf Amin Sebut Pemerintah Akan Gelar Forum Antar-Agama Seluruh Dunia

Wapres Ma'ruf Amin berharap, peran Rabitah Al-Alam Al-Islami lebih besar mempersatukan seluruh negara-negara muslim.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Feb 2020, 03:06 WIB
Wapres Ma'ruf Amin menerima Sekretaris Jenderal Rabitah Al-Alam Al-Islami (World Muslim League) Syekh Mohammed Abdulkarim Al-Essa di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (28/2/2020). (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin menerima Sekretaris Jenderal Rabitah Al-Alam Al-Islami (World Muslim League) Syekh Mohammed Abdulkarim Al-Essa di Kantor Wapres, Jakarta. Wapres berharap, organisasi Rabitah Al-Alam Al-Islami mampu mainkan peran dalam menyatukan Islam di seluruh dunia.

Ma'ruf Amin menuturkan, sejak lama, Indonesia telah mengawal dan menyebarluaskan konsep Islam Wasathiyah (moderat). Tidak hanya pada lingkup nasional, tapi kancah internasional.

"Untuk itu, sebagai organisasi Islam non-pemerintah terbesar di dunia, Rabitah Al-Alam Al-Islami diharapkan mampu mainkan peran dalam menyatukan umat Islam di seluruh dunia. Sehingga menjadi kekuatan yang dapat membawa kedamaian di dunia sebagai wujud Islam Wasatiyah," kata Wapres, Jumat (28/2/2020).

Wapres berharap, peran Rabitah Al-Alam Al-Islami lebih besar mempersatukan seluruh negara-negara muslim. Sehingga, Indonesia dapat memberikan peran lebih besar lagi dalam mengawal kerukunan.

"Tidak hanya di antara umat Islam, tapi juga di antara seluruh bangsa di dunia," ujarnya.

Untuk mendukung perdamaian tersebut, Wapres menyatakan, Indonesia berencana mengadakan forum antartokoh agama dari seluruh dunia, baik tokoh-tokoh Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, maupun Yahudi, untuk membangun semangat kerukunan di antara sesama pemeluk agama. Sehingga, diharapkan dapat tercipta dunia yang damai, saling menghormati, mencintai dan menolong.

"Karena itu adanya Rabitah Al-Alam Al-Islami ini diharapkan lebih lagi mempererat dan memperbaiki kerukunan di antara bangsa dan agama," tegas Maruf Amin.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Apresiasi Indonesia

Sementara, Syekh Mohammed mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia yang telah melakukan dan mempraktikkan konsep Islam moderat. Sehingga, Indonesia mempunyai kedudukan yang baik, tidak hanya di dunia Islam tapi juga di dunia internasional.

"Dan moderasi yang dilakukan Indonesia dan Pemerintah Indonesia menginspirasi untuk yang lainnya, dan kami mengharapkan semua menjadi pahala untuk semua yang mengemban tugas di Indonesia," ungkapnya.

Menurut Syekh Mohammed, ada sekolompok orang yang memang ingin menghancurkan citra Islam dengan memberikan pemahaman yang bertolak belakang dengan ajaran Islam, sehingga menimbulkan Islamophobia. Namun ia juga mengakui, ada kesalahan-kesalahan yang memang dilakukan umat Islam sendiri.

Agar kesalahpahaman dalam Islam tidak terjadi, Syekh Mohammed mengatakan, pendidikan dan kelurga menjadi kunci utama. Menurutnya, pendidikan dan keluarga penting guna mewujudkan itu semua.

"Sehingga dari keluargalah akan terdidik anak-anak yang memahami konsep Islam dengan baik dan bagaimana melakukan interaksi dengan agama yang berbeda," imbuhnya.

Terkait wacana pemerintah Indonesia untuk mengadakan dialog perdamaian dengan penganut agama berbeda di seluruh dunia, Syekh Mohammed menjelaskan, bahwa Rabitah Al-Alam Al-Islami telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan seluruh agama di dunia. Untuk itu, sesuai imbauan Wapres, kerjasama tersebut bakal diperkuat lagi.

"Memang harus ada perdamaian di dunia Islam, dan upaya untuk mewujudkan itu sangat wajib sekali, sehingga bisa dilaksanakan di dunia nyata bukan hanya slogan-slogan semata," tegasnya.

Lebih jauh, Syekh Mohammed mengutip firman Allah Subhanahu Wa Taála yang menyebutkan bahwa terwujudnya perdamaian adalah bagian dari Islam.

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam yang tercantum dalam Surah Al Anbiya ayat 107. Ayat lainnya terdapat dalam Surah Ali Imran ayat 159, Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka," tuturnya.

Dia menambahkan, bahwa Rabitah Al-Alam Al-Islami telah melakukan peletakan batu pertama untuk museum sejarah nabi terbesar di dunia. Yakni tentang Sirah Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Museum ini akan dibangun dengan konsep seolah-olah pengunjung yang melihatnya dapat menyaksikan perjalanan Nabi Muhammad SAW secara langsung.

Semua informasi tentang Nabi Muhammad di museum itu dipamerkan melalui teknologi tinggi. Sehingga, pengunjung seolah-olah melihat secara langsung berada pada perjalanan Rasul.

Hadir bersama Syekh Mohammed, Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Syafruddin, Pimpinan Pesantren Tazakka Annizar Masyhadi, Deputy Secretary General for International Relations Mohammed Saeed Almajdoui, Director of Information Abdul Wahab Mohammed Alshehri dan Director, Office in Jakarta, Fahad Mohammed Alharbi.

Sementara Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdullah dan Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Mohammad Iqbal.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya