Jakarta dan Ibu Kota Baru Akan Jadi Pusat Data Nasional

Awalnya ada empat lokasi yang direncanakan dibangunnya pusat data nasional, yaitu di Jakarta, Batam, Manado, dan Jatiluhur.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Feb 2020, 08:06 WIB
Menkominfo Johnny G. Plate. (Liputan6.com/Andina Librianty)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah mempersiapkan Pusat Data Nasional. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerrard Plate menyebut, pemerintah membidik Jakarta dan ibu kota baru di Kalimantan Timur sebagai lokasi pusat data nasional.

Awalnya ada empat lokasi yang direncanakan dibangunnya pusat data nasional, yaitu di Jakarta, Batam, Manado, dan Jatiluhur. Namun, diubah menjadi Jakarta dan Kalimantan Timur karena sejumlah pertimbangan.

"Yang kita ingin lihat 2 kota saja, Jakarta yang pusat data sekarang ini ada dan di ibu kota negara baru. Karena di ibu kota negara baru itu full digital. Dan di Kalimantan Timur sudah ada landed zone-nya, ada fiber optik kabel laut sudah masuk ke situ, tinggal disambung sedikit saja," terang dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2020).

Johnny menerangkan, sebenarnya masing-masing instansi negara memiliki pusat data. Tetapi, sebagian besar tidak memenuhi standar data center.

"Pusat data pemerintah dari analis kita saat ini ada 2.700 pusat data dan ruang server pemerintah, yang tersebar dan sebagian besarnya tidak memenuhi standar," ujar Johnny.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Akan Banyak Investor

Rencananya, pemerintah membangun pusat data nasional mulai tahun ini dan ditargetkan selesai 2024. Pemerintah bakal fokus konsolidasi aplikasi dan data standardisasi, pelelangan proyek, penyediaan lahan dan pembiayaan tahun ini.

"Kita harapkan begitu karena Ini besar sekali. Bayangkan 2.700 data center. Begitu banyak. Itu pemerintah, belum lagi swasta. Ada banyak perusahaan yang ingin investasi soal data di Indonesia. Ada Microsoft, Alibaba, Amazon," tukas politikus Partai NasDem itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya