Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Garuda Indonesia, pastikan akan menjadwal ulang atau reschedule penerbangan umrah ke Tanah Suci. Hal tersebut dilakukan pasca pelarangan atau penutupan ibadah umrah dicabut oleh pemerintah Arab Saudi.
"Direschedule, kapapan pun lah. Kita juga sudah diskusi, rapat dengan berbagai agent tavel, memang sebaiknya ditunda dulu, kan ini bukan salah siapa-siapa," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setyaputra kepada wartawan, Sabtu (29/2/2020).
Advertisement
Sehingga untuk Garuda Indonesia sampai saat ini, tidak ada putusan untuk mengembalikan tiket keberangkatan atau kepulangan perjalanan umroh. Irfan pun berpendapat, hal serupa kemungkinan besar juga dilakukan oleh maskapai lain yang melayani rute penerbangan perjalanan umroh.
"Per hari itu bisa ratusan atau ribuan, saya tidak hafal angka persisnya," ujar Irfan.
Lalu, untuk saat ini, maskapai Garuda Indonesia sendiri, per harinya melayani empat penerbangan langsung ke Arab Saudi. Antara lain, dua menuju atau mendarat di Madinah dan dua lainnya ke Jeddah.
"Diperkirakan sampai 7 hari kedepan jadwal penerbangan ke Arab Saudi masih sama, normal. Ini bukan evakuasi, tapi pemulangaan jamaah seperti biasa, yang sudah terjadwal," kata Irfan.
Barulah setelah itu, Garuda Indonesia akan memikirkan kembali apakah akan mengurangi atau bahkan setop penerbangan sementara ke Jeddah dan Madinah.
"Kita akan lihat, apakah kurangi jadwal pesawat atau tutup sementara. Karena banyak pebisnis WNA Saudi yang senang naik Garuda ke Indonesia, daripada yang lain," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Di Bandara Soetta, Menhub Minta Maaf ke Jamaah Umrah yang Gagal ke Tanah Suci
Mengecek langsung nasib calon jamaah umrah yang gagal berangkat, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sambangi Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang,Kamis (27/2/2020).
Selain mengecek, Menhub yang didampingi Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, sekaligus menginventaris permasalahan terkait tertahannya ribuan calon jemaah umrah berangkat ke Tanah Suci.
Saat tiba, Menhub Budi Karya langsung menghampiri para calon jamaah umrah yang masih bertahan di Terminal 3. Menhub sempat meminta maaf dan memohon maklum atas keputusan yang diberikan pemerintahan Arab Saudi.
"Iya pak, tidak apa. Mau bagaimana lagi, memang kata Allah jangan berangkat dulu, kami terima saja," ujar salah seorang jamaah yang disambut senyum lega Menhub Budi Karya.
Sementara, Menhub Budi Karya Sumadi juga mengatakan, pemerintah saat ini sangat memahami keputusan dari pemerintah Arab Saudi tentang dihentikan sementara jalur penerbangan dari Indonesia ke sana, karena menyangkut kesehatan umat manusia dari Virus Corona.
"Pemerinta pada dasarnya memahami apa yang menjadi putusan pemerintah Arab Saudi, karena ini menyangkut kesehatan umat manusia," katanya.
Dia juga menjelaskan, dari diskusi yang dilakukannya bersama AP II dan maskapai penerbangan, dalam beberapa waktu ke depan dihentikannya sementara jalur penerbangan menjadi pertanda baik. Karena, paling tidak maskapai Garuda Indonesia memberikan pilihan kepada jemaah, untuk melakukan reschedule atau refund.
"Saya lakukan pengecekan, ada tiga rombongan jemaah, satu dari Jogja, Lahat Sumatera Selatan dan Temanggung. Itu semua dipulangkan oleh travel dan airlinesnya dengan baik, Jogja naik pesawat, Temanggung naik bis, Lahat naik pesawat,"ujarnya.
Menurut Budi, tertahannya ribuan calon jemaah itu di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, berlangsung cukup kondusif. Dikarenakan pihak Airline dan AP II memberikan informasi dan solusi bagi jemaah umrah.
"Nah ke depan, tadi pak Menko bersepakat kita akan rapat lagi berkoordinasi. Rapat untuk memetakan apa yang jadi masalah dan mencari jalan keluar dari masalah yang berkaitan terutama dengan jemaah umroh," katanya.
Advertisement