Dinkes Sulteng: WN Prancis yang Diisolasi Tak Tunjukkan Gejala Infeksi Virus Corona

Turis asal Prancis ini berlibur ke Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) dan dilarikan ke RSUD Ampana sebelum dirujuk ke RSUD Luwuk karena dikhawatirkan terjangkit virus Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Feb 2020, 13:12 WIB
Petugas karantina membenarkan kamera termografi ekstra untuk memantau para pelancong dari Wuhan China dan kota-kota lain di Bandara Internasional Narita, Narita, Tokyo, Kamis (23/1/2020). Jepang meningkatkan pengamanan untuk mewaspadai penyebaran virus corona asal China. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Palu - Warga negara asing (WNA) asal Prancis yang diisolasi di RSUD Luwuk, Kabupaten Banggai, tak menunjukkan gejala orang yang terinfeksi virus Corona. Turis yang berlibur ke Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) ini dilarikan ke RSUD Ampana sebelum dirujuk ke RSUD Luwuk karena dikhawatirkan terjangkit virus Corona. 

"Pasien dengan inisial C umur 71 tahun yang datang ke Touna untuk berlibur, pada Jumat 28 Februari pukul 14.30 WITA tiba dengan dijemput tim RSUD Ampana, Touna kemudian dirujuk ke RSUD Luwuk, Banggai dan baru tiba pagi tadi," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, Reny Lamadjido, di Palu, seperti dilansir Antara, Sabtu (29/2/2020).

Dia membenarkan, saat dilarikan ke rumah sakit, C mengalami demam dengan suhu tubuh mendekati 38 derajat, tepatnya 37,7 derajat yang merupakan salah satu gejala awal seseorang terindikasi virus Corona.

Namun, lanjut dia, WNA itu tidak menunjukkan gejala lainnya yang mirip dengan orang yang terkena virus Corona. Dia hanya mengalami demam tinggi disertai diare. Bahkan, Sabtu ini, suhu tubuhnya turun menjadi 36,7 derajat.

"Pasien tidak batuk dan sesak napas apalagi sampai kejang-kejang. Kalau terjangkit virus Corona, suhu badannya naik terus kemudian disertai batuk dan sesak napas hingga kejang. Makanya tim perawat dan dokter yang merawat dia tidak sampai mengenakan 'pakaian astronot' yang biasa dipakai untuk menangani pasien yang terjangkit virus Corona," ujar Reny.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Perlu Khawatir

Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang asing yang turun dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang, Jumat (21/2/2020). Sebanyak 74 WNI berada dalam kapal pesiar Diamond Princess, empat di antaranya positif terjangkit virus corona (COVID-19). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Menurut dia, berdasarkan keterangan tim medis RSUD Ampana yang menangani pertama kali, setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium maupun rontgen, hasilnya masih negatif terjangkit virus yang diberi nama COVID-19.

"Saat ini pasien dirujuk di RSUD Luwuk karena jarak dari RSUD Ampana lebih dekat. Di sana dia akan mendapat penanganan lebih lanjut dan diobservasi selama 14 hari. Insyaallah setelah 14 hari baru kita bisa tahu apakah dia terjangkit virus corona atau tidak," katanya.

Ia mengimbau masyarakat Sulteng agar tidak perlu khawatir apalagi sampai panik dengan kejadian itu. Ia yakin Sulteng bebas dan aman dari wabah virus corona.

"Namun tetap harus waspada," pesan Reny.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya