Liputan6.com, Bandung - Seratus lebih warga di Desa Panenjoan, Haurpugur, Sangiang, Sukamanah Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat mengungsi akibat meluapnya air Sungai Citarik. Mereka diungsikan ke bangunan masjid dan fasilitas umum terdekat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Enjang Wahyudin mengatakan, peristiwa itu terjadi pada pukul 17.45 WIB dengan ketinggian air di kisaran 100-120 sentimeter. Selain pemukiman warga, limpasan air Sungai Citarik tersebut juga menyebabkan Jalan Raya Cicalengka dan satu SPBU terendam.
"Arus lalin sudah tidak bisa dilaui kendaran roda dua dan empat," kata Enjang saat dihubungi Liputan6.com, Bandung, Jumat, 28 Februari 2020.
Baca Juga
Advertisement
Namun berdasarkan informasi per pukul 21.21 WIB, ketinggian air berada di kisaran 40-120 sentimeter. Saat ini penangan di lapangan dilakukan oleh BPBD berkoordinasi dengan Koramil, aparat desa setempat dan Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Satu unit perahu karet milik BPBD Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diturunkan untuk melakukan evakuasi warga yang masih terjebak banjirdirumahnya. Sedangkan untuk rekayasa pengaturan lalu lintas, BPBD Kabupaten Bandung, meminta bantuan dari Kepolisian Sektor Rancaekek.
"Untuk yang terdampak di desa lain yaitu Bojongloa dan Rancaekek Kulon, masih tahap assesment (pendataan)," ujar Enjang.
Selain luapan air Sungai Citarik yang memicu banjir, sebelumnya pukul 16.15 WIB tembok penahan tebing di Jalan Raya Bandung - Garut, Desa Ciherang, Kampung Cikaledong, Kabupaten Bandung ambrol. Dampaknya tanah longsoran dari tebing yang ambrol itu, menutupi sebagian ruas jalan yang kerap dijadikan jalur mudik Lebaran.
Tetapi telah dilakukan penanganan oleh warga, PUPR Cabang Cikeruh dan dari anggota Polisi Sektor Nagreg pada 17.30 WIB. Kini, jalur lalu lintas Bandung-Garut sudah bisa dilalui dengan aman.