Ahli Kesehatan Ajak Masyarakat Waspada Sejak Dini Virus Corona

Ribuan orang meninggal akibat virus Corona di seluruh dunia. Oleh karena itu, ahli kesehatan mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan sejak dini, meski Indonesia masih negatif Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Feb 2020, 16:47 WIB
Han Yi (belakang), petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, 22 Februari 2020. Tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit itu. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan orang meninggal akibat virus Corona di seluruh dunia. Oleh karena itu, ahli kesehatan mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan sejak dini, meski Indonesia masih negatif Corona.

Ketua Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Hermawan Saputra mencontohkan upaya mudah dalam meningkatkan kewaspadaan sejak dini untuk cegah penularan virus Corona.

"Bisa dengan pemakaian masker dan rajin cuci tangan. Ini hal-hal kecil yang bisa dilakukan sejak dini," ujar Hermawan dalam diskusi Mengukur Efek Corona: Siapkah Kita? di Hotel Ibis, Jakarta Pusat, Sabtu (29/2/2020).

Pada kesempatan itu, dia juga mengklarifikasi sejumlah hoaks yang beredar di masyarakat. Salah satunya, isu virus Corona dapat tertular melalui barang-barang dan makanan yang diekspor dari China.

Diamenegaskan, hal tersebut tidak terbukti kebenarannya atau hoaks.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Menular Melalui Udara

Hermawan mengatakan, penularan virus tersebut memiliki jangkauan tertentu dan hanya mampu menular melalui udara, seperti bersin dan batuk.

"Di luar itu belum ada penularan termasuk melalui buah, barang dan seterusnya itu. Itu belum terbukti dan bisa dikatakan hoaks," 

"Sejauh ini, infeksinya hanya terbukti melalui kontak langsung seperti melalui batuk atau bersin dengan jarak yang terjangkau," tambah dia.

Dia juga mengklarifikasi, isu lain yang sempat beredar luas di masyarakat, yakni adanya penularan virus melalui kontak mata. Hal itu menurut dia tidak benar.

 

(Yosafat Diva Bayu Wisesa)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya