Suami yang Punya Istri Suka Mengatur Hidupnya Lebih Sehat dan Berumur Panjang

Kita semua pernah mendengar ungkapan "istri bahagia, hidup bahagia."

oleh Sulung Lahitani diperbarui 01 Mar 2020, 14:33 WIB
ilustrasi pernikahan bahagia/Photo by Hiển Nguyễn from Pexels

Liputan6.com, Jakarta - Kita semua pernah mendengar ungkapan "istri bahagia, hidup bahagia." Ini berdasarkan studi yang menunjukkan bahwa pasangan dapat memengaruhi kesehatan dan umur panjang masing-masing.

Namun, sebuah studi baru telah menyoroti mengapa istri yang bertanggung jawab harus dihargai. Berdasarkan penelitian terbaru yang dilaporkan oleh Brightside.me tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa istri yang suka mengatur membuat hidup suaminya lebih sehat.

Istri yang suka mengomel sebenarnya baik untuk suami

Sebuah studi yang dipimpin oleh sosiolog Univesitas Michigan menemukan bahwa pria yang tak bahagia dalam pernikahan, mereka memiliki risiko terkena diabetes. Bahkan jika sang suami mengidapnya, mereka memiliki peluang yang lebih tinggi untuk perawatan yang baik dalam mengontrol kesehatan mereka. Ini semua dikarenakan peran sang istri.

 


Selanjutnya

Ilustrasi pernikahan. (dok. Toanmnda/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Hui Liu, peneliti utama dalam studi tersebut mengatakan bahwa ini mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa beberapa istri terus-menerus memantau kesehatan suami mereka, terutama jika suami dalam kondisi kesehatan yang buruk atau memiliki penyakit seperti diabetes yang perlu sering dipantau.

Namun, para suami mungkin merasa tak bahagia dengan para istri yang memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan. Ini sering para suami anggap sebagai kebiasaan mengomel.

Diabetes merupakan penyebab kematian ketujuh di Amerika Serikat. Temuan itu menjadi sesuatu yang penting. Malahan, penelitian yang menganalisis hasil survei dari 1.228 orang menikah berusia 57-85 tahun, lebih dari 5 tahun, menantang asumsi bahwa pernikahan yang tak bahagia sama dengan kesehatan yang buruk dan karenanya umurnya lebih pendek.

 


Istri lebih sehat dalam pernikahan yang bahagia

Ilustraasi foto Liputan 6

Studi yang sama menunjukkan bahwa kebalikannya berlaku untuk wanita. Perkawinan yang baik akan berarti risiko yang lebih rendah terkena diabetes 5 tahun kemudian.

Wanita mungkin lebih sensitif daripada pria terhadap kualitas suatu hubungan dan dengan demikian lebih mungkin mengalami peningkatan kesehatan dari hubungan yang baik.

 


Terlalu banyak mengatur tak berarti baik

Jomblo bahagia. (Ilustrasi: kellyminter.com)

Meski demikian, ditemukan pula bahwa terlalu banyak mengontrol juga dapat membuat stres yang luar biasa bagi pasangan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa pernikahan yang tak bahagia bisa berdampak buruk bagi tubuh, jantung, dan pikiran.

Malahan penelitian yang diikuti sekitar 10 ribu orang di Denmark selama 11 tahun, menyimpulkan bahwa mereka yang memiliki pasangan yang suka mengatur memiliki risiko kematian dini 50%-100% lebih tinggi ketimbang mereka yang hidupnya damai.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya