BNPB: WNI ABK Diamond Princess Dibawa ke Pulau Sebaru dengan KRI dr Soeharso

Doni menyatakan, 69 WNI tersebut akan diberangkatkan menuju Pelabuhan PLTU Indramayu menggunakan 4 bus RSPAD dengan menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 01 Mar 2020, 16:14 WIB
Banner Infografis Misi Evakuasi 74 WNI dari Kapal Diamond Princess. (Hiroko Harima/Kyodo News via AP)

Liputan6.com, Jakarta Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo bersama Menko PMK Muhadjir Effendy memantau langsung persiapan kedatangan 69 Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dinyatakan sehat dari Kapal Diamond Princess. Sesuai jadwal, mereka akan mendarat malam ini di Bandara Kertajati, Jawa Barat.

"WNI diberangkatkan dari Bandara Yokohama minggu ini (1/3/2020), pukul 17.00 waktu Haneda, Jepang. Diperkirakan sampai di bandar udara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, minggu malam (1/3/2020) pukul 22.30 WIB," kata Doni melalui siaran pers diterima, Minggu (1/3/2020).

Doni melanjutkan, 69 WNI tersebut akan diberangkatkan menuju Pelabuhan PLTU Indramayu menggunakan 4 bus RSPAD dengan menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam.

"Jadi setelah sampai di Indramayu, mereka akan menggunakan KRI dr Soeharso menuju pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu untuk dilakukan observasi," jelas Doni.

Sebagai informasi, 69 orang WNI tersebut terdiri dari 67 pria dan 2 wanita, dengan 23 pendamping yang terdiri dari 11 kru Pesawat dan 12 tim medis. Nantinya 69 WNI asal Diamond Princess ini akan bergabung dengan 188 WNI ABK World Dream yang sebelumnya sudah berada di Pulau Sebaru Kecil, namun dengan lokasi terpisah.


Fasilitas Lengkap

Doni meyakini nantinya akan mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang cukup mulai dari makan tiga kali sehari dan tempat tinggal dengan fasilitas yang layak seperti cottage, rumah sakit mini untuk memantau peserta observasi, tempat tidur di setiap kamar, kamar mandi, pendingin ruangan, dan juga hiburan.

"Di sana disediakan TV, karaoke, peralatan olahraga, mesin cuci, perlengkapan mandi dan sebagainya untuk kenyamanan peserta observasi. Serta dilengkapi Base Transceiver Station (BTS) dari Telkom untuk memudahkan peserta observasi terhubung dengan keluarganya," Doni menandasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya