Ingin Jadi CEO Sukses, Jangan Ucapkan Kalimat Ini

Biar jadi CEO sukses, jangan pernah ucapkan hal berikut ini kepada para karyawan

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 06 Mar 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi bos di kantor (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kesuksesan perusahaan tak luput dari kesuksesan para karyawannya. Oleh karena itu, bagaimana produktivitas dan kualitas karyawan juga tak lepas dari seperti apa CEO pada perusahaan tersebut.

Jika Anda saat ini menjabat sebagai CEO sebuah perusahaan, sebaiknya ketahui hal-hal yang perlu dihindari saat menghadapi karyawan. Tujuannya, tentu saja untuk kemajuan sebuah perusahaan yang Anda pimpin juga.

Salah satunya adalah bagaimana cara berucap kepada karyawan, karena hal ini bisa berpengaruh pada motivasi mereka. Biar jadi CEO sukses, jangan pernah ucapkan hal berikut ini kepada para karyawan, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. “Saya bisa mencari pegawai lain yang lebih handal dengan mudah”

Kalimat tersebut merupakan kalimat yang tidak boleh diucapkan oleh CEO perusahaan. Karena hal ini tidaklah bijak keluar dari mulut seorang pemimpin.

Mengatakan kalimat bahwa mampu mencari karyawan yang lebih kompeten dan handal itu artinya Anda merendahkan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan. Padahal seorang karyawan bisa masuk ke sebuah perusahaan dengan melakukan serangkaian tes kompetensi.

2.  “Kerjakan dengan benar, jangan membuat kekacauan”

Kalimat ini memperlihatkan bahwa seorang CEO tidak bisa menghargai setiap proses yang dilalui karyawan untuk menyelesaikan sebuah tugas. CEO tersebut tidak mampu menjadi pemimpin dan hanya bisa bertindak sebagai bos.

Bos hanya bisa melakukan perintah dengan tujuan dan target yang harus terpenuhi. Sedangkan pemimpin yang baik mampu mengajak karyawan untuk berkembang sehingga target tercapai.


3. “Saya terlalu sibuk untuk hal tidak penting”

Ilustrasi Bos (pixabay.com)

Sesibuk apapun seorang pemimpin, dia tidak boleh mengatakan kalimat tersebut ketika karyawan membutuhkan bantuan. Meski hanya kebutuhan kecil perusahaan, namun CEO tetap harus meluangkan waktu untuk mengurusnya jika terjadi masalah.

Apabila benar-benar dalam keadaan sibuk maka pemimpin yang baik akan menegosiasikan waktu dengan karyawannya dengan baik. Sehingga keinginan karyawan tersebut tetap bisa terpenuhi meski di lain waktu.

4. “Sebelumnya selalu pakai cara yang sama seperti ini”

CEO yang mengatakan hal ini berarti dia sulit melakukan adaptasi atau menerima perubahan. Meskipun dilakukan dengan cara berbeda bukan berarti hasilnya akan lebih buruk, begitu pula sebaliknya.

Seorang CEO yang baik harusnya mampu mendorong karyawannya untuk berinovasi dan mengeluarkan ide baru demi kemajuan perusahaan. Sehingga perkembangan perusahaan tidak stagnan.


5. “Jika butuh pendapat Anda, pasti akan saya minta dengan sendirinya”

Ilustrasi bos (iStock)

Ketika masalah muncul, tugas seorang pemimpin adalah mencari solusi untuk mengatasinya. Namun sebelum itu, mereka harus mencari berbagai perspektif sebelum menentukan solusi terbaik.

Sebagai seorang karyawan, memberikan pendapat ketika ada masalah merupakan hal yang wajar. Jika CEO mengatakan kalimat yang menghalangi karyawan tersebut untuk menyampaikan pendapat, maka dia bukanlah ciri-ciri pemimpin yang baik.

6. “Saya tidak peduli dengan masalah seperti itu”

Pemimpin wajib membantu karyawannya jika terjadi masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh karyawan itu sendiri. Kalimat yang menyatakan bahwa dia tidak peduli pada masalah yang dialami seorang karyawan juga menandakan bahwa dia tidak peduli terhadap perusahaannya sendiri.

Jika pemimpin tidak peduli pada perusahaan maka karyawan juga tidak akan peduli dengan kinerjanya demi perusahaan. Maka dari itu, jangan pernah mengabaikan hal ini.


7. “Seharusnya pekerjaan Anda bisa lebih baik dari ini”

Crystal, karyawan yang dipecat berfoto dengan anaknya yang tengah sakit, Jason. (Ilustrasi: Pexels.com)

Pemimpin baik akan memberikan masukan yang membuat karyawan berkembang ketika diminta feedback untuk hasil kerja yang telah dilakukan. Dengan kalimat singkat seperti “Anda bisa bekerja lebih baik” atau “pekerjaan Anda sudah baik” maka Anda membiarkan karyawan untuk tidak berkembang lebih baik lagi.

8. “Saya lebih senang jika harus bekerja dengan A dibandingkan dengan B”

Pemimpin yang baik tidak akan membeda-bedakan karyawan yang telah sama-sama berjuang memajukan perusahaan. Kalimat yang membandingkan kinerja satu karyawan dengan karyawan lainnya bisa menunjukkan ketidaksukaan CEO kepada salah satu karyawan. Jika hal tersebut terjadi maka akan ada konflik internal yang dapat mengganggu kerjasama tim.


9. “Saya lebih tahu mengenai hal ini”

Aries. (Via: payscale.com)

Tentu saja akan menjadi hal buruk jika Anda memiliki sifat sombong dan merasa bahwa dia tahu segalanya. CEO yang memiliki sikap tersebut akan membatasi ruang karyawan untuk berekspresi dan berimprovisasi.

CEO yang baik adalah yang mau belajar dan tidak sungkan meminta pendapat karyawannya ketika belum menemukan jawaban terbaik dalam sebuah pekerjaan. Menjadi CEO itu tidak selalu yang maha benar atas segalanya berkaitan dengan urusan perusahaan.

10.  “Jangan sampai gagal”

Dengan kalimat tersebut, akan membuat karyawan merasa tertekan untuk melakukan sebuah pekerjaan yang harus disukseskan dengan berbagai cara. Seharusnya, ketika pemimpin memiliki ekspektasi tinggi dalam kesuksesan pekerjaan, maka dia juga harus tahu bahwa selalu ada risiko kegagalan dalam pekerjaan tersebut.

Pemimpin yang Baik adalah Mampu Memotivasi Karyawannya

Itulah hal-hal yang dilarang untuk diucapkan oleh CEO kepada karyawannya. Kalimat-kalimat tersebut bukan malah memotivasi karyawan untuk bekerja dengan baik tapi malah membuatnya tertekan hingga malas bekerja.

Pemimpin sejati adalah pemimpin yang bisa menghargai usaha karyawan dan selalu berhati-hati pada setiap ucapannya. Jadi, sudahkah Anda menjadi seorang CEO yang handal?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya