Liputan6.com, Jakarta - Finalis Puteri Indonesia 2020 asal Sumatera Selatan, Widya Ayu Pratami telah membuktikan kecerdasannya sejak masa sekolah. Ia tak hanya menonjol di bidang akademik di sekolahnya.
Sarjana akuntansi ini justru mendapat nilai pelajaran kimia sempurna saat duduk di SMA. Bahkan, guru di sekolahnya merekomendasikannya untuk ikut olimpiade kimia.
Baca Juga
Advertisement
"Guru saya mau mengikuti olimpiade kimia karena nilai saya sempurna," ujar Widya Ayu kepada Liputan6.com di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu, 1 Maret 2020.
Widya juga mengungkapkan prestasi yang ia rintis sejak masa sekolah sangat membantunya untuk mewujudkan cita-citanya, yaitu menjadi aparatur sipil negara (ASN).
"Kalau bicara soal cita-cita, dari awal saya ingin jadi bagian dari pemerintahan. Karena saya sangat cinta, misalnya saya kuliah di luar negeri dan dapat kerja di luar negeri, intinya saya akan balik lagi ke Indonesia," kata Widya.
Salah satu motivasi Widya maju sebagai perwakilan Sumatera Selatan dalam ajang Puteri Indonesia 2020 adalah dorongan diri yang ingin menjadi inspirator dan motivator bagi anak muda dan masyarakat Indonesia serta ingin menjadi terbaik dari yang terbaik.
Di sela menjalani body check di Hotel Sahid, Jakarta, Perempuan yang bertugas di Perencanaan dan Anggaran Internal Kementrian PUPR ini juga membocorkan kebiasaannya untuk membuat goals planning setiap tahun. Widya juga mengatakan merencanakan sesuatu seperti itu dapat memacu motivasi dan semangat.
Kebiasaan ini telah dimulai sejak duduk di bangku kelas 2 SMA, saat Widya mengemban amanah sebagai Ketua Sekretaris Bidang III OSIS di sekolahnya.
"Goals planning itu semenjak aku SMA kelas 2. Karena itu pun gara-gara aku jadi ketua sekbid tiga, jadi dari situ aku memperbanyak referensi baca buku juga," kata Puteri Indonesia berusia 23 tahun tersebut.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Segudang Ekskul Masa SMA
Tak hanya prestasi akademiknya yang cemerlang, Widya juga aktif mengikuti ekskul di sekolahnya. Setidaknya, ada lima kegiatan estrakurikuler yang pernah ia jalani sekaligus.
"Drumband, di situ posisiku sebagai mayoret. Ekskul pramuka, aku jadi ketua untuk PBB, baris berbaris. Terus, aku ikut cheerleaders dan jadi anggota OSIS. Dulu aku juga diberi amanah sebagai ketua sekbid tiga yang terkait kepemimpinan, leadership gitu," ujar Widya.
Widya juga bukan hanya bergabung sebagai anggota di ekstrakurikuler, Widya juga mengemban amanah-amanah penting dalam kegiatannya. Hal tersebut dapat dilakoni Widya dengan pembagian waktu yang baik.
"Ada satu waktu harus barengan semua, jadi saya bagi waktu ketika saya datang langsung mulai. Misal jam delapan sampai jam sembilan untuk drumband, lalu nanti lanjut lagi ke pramuka. Jadi satu hari bisa dapat semua. Walau kadang ada miss satu atau dua," ungkapnya.
Di samping itu Widya juga mengatakan hal ini tak lepas dari dukungan orangtuanya yang mensupport segala kegiatannya yang serabutan dan membiarkannya terus mengeksplorasi kemampuannya. (Adhita Diansyavira)
Advertisement