Liputan6.com, Jakarta - Jadi wakil Jawa Timur di ajang Puteri Indonesia 2020, Ayu Maulida harus lebih dulu melewati berbagai liku hidup. dari Semua berawal dari keinginan terjun ke dunia model yang tak mendapat restu ibunda.
Ayuma, begitu sapaan akrabnya, juga sempat dipertanyakan ibunda saat hendak mengambil kursus modeling di usia 14 tahun. Sampai datang sebuah kesempatan saat ia berkunjung ke mal dan ditawari sebuah agency untuk bergabung jadi model.
Sang ibunda akhirnya menyetujui setelah bertemu pemilik agency tersebut. Dari situ, jalan Ayuma menggapai cita-cita sebagai model makin terbuka lebar, namun tetap dengan pengawasan orangtua.
Baca Juga
Advertisement
Ayu Maulida sendiri merupakan siswa yang sangat aktif sejak berada di sekolah dasar. Perempuan yang mengaku bahwa jadi Puteri Indonesia adalah impian sejak kecil ini mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti drumband dan karate.
Untuk ekstrakurikuler drumband, Ayuma pernah sampai ke tingkat nasional dan merebut gelar mayoret terbaik se-Jawa Timur. Hingga sampai di bangku SMP, prestasi di ekskul drumband tetap eksis. Bahkan, Ayuma makin tergugah mengambil kegiatan lain saat SMP, yakni olahraga basket, OSIS, paskibra, dan pramuka.
"Aku coba mengendalikan diriku untuk mengatur waktu, jadi waktu terjun ke dunia model sudah nggak kaget," ujar Ayu Maulida pada Liputan6.com saat di sela masa karantina di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Minggu, 1 Maret 2020.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertahankan Nilai Akademik
Melakoni kesibukan sebagai model sambil menjalani kewajiban sekolah tentu bukan hal yang mudah. Tak jarang Ayuma harus meninggalkan kelas.
Tapi, para guru membebaskannya karena nilai akademik Ayuma selalu memuaskan. "Mereka membiarkanku, walau aku sibuk model, tapi aku tetap masuk urutan tiga besar di kelas," jelas Ayuma.
"Guru-guruku mengapresiasiku, Alhamdulillah naik terus. Sampai aku masuk ke Universitas Airlangga Jurusan Hukum, lewat jalur tanpa tes, undangan," sambungnya. (Adhita Diansyavira)
Advertisement