4 Selebritas Dunia yang Memperkuat Mitos Masker Bisa Cegah Virus Corona

Sejumlah selebritas dunia telah memposting gambar di media sosial guna mengambil tindakan pencegahan terhadap penularan virus dengan memakai masker wajah.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Mar 2020, 21:00 WIB
Aktris Selena Gomez tersenyum saat menghadiri Hollywood Beauty Awards 2020 di The Taglyan Complex di Los Angeles, California (6/2/2020). Selena Gomez tampil dengan sepatu hak tinggi langit perak dan beberapa cincin di jarinya. (AFP Photo/Tibrina Hobson)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak kasus pertama Corona atau COVID-19, dilaporkan pada Desember 2019, virus ini telah menyebar ke 47 negara, menginfeksi lebih dari 81.000 orang, dan membunuh 2.760 orang di seluruh dunia.

Sejumlah selebritas dunia telah memposting gambar di media sosial guna mengambil tindakan pencegahan terhadap penularan Virus Coronadengan memakai masker wajah.

Tetapi memakai masker bedah dan masker respirator N95 belum direkomendasikan oleh organisasi kesehatan untuk orang yang tergolong sehat. Masker bekerja untuk orang yang terinfeksi virus, atau seorang dokter yang melakukan kontak langsung dengan pasien yang terpapar virus.

Seperti ditegaskan Menteri Kesehatan Indonesia Terawan Agus Putranto yang menyatakan, masker hanya digunakan bagi mereka yang sakit. "Bagi yang sehat, penggunaan masker tidak diperlukan."

Meski penggunaan masker masih dipertanyakan oleh sejumlah pihak, namun sejumlah pesohor dunia ini memperkuat mitos masker bisa cegah Virus Corona.

Seperti dikutip dari laman Businessinsider, Senin (2/3/2020) berikut sejumlah selebritas yang memperkuat mitos masker bisa cegah Virus Corona:

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Gwyneth Paltrow

Gwyneth Paltrow (VALERIE MACON / AFP)

Gwyneth Paltrow adalah seorang aktris dan penyanyi berkebangsaan Amerika Serikat yang memenangkan Academy Award sebagai penyanyi dan aktris terbaik.

"Dalam perjalanan ke Paris. Paranoid? Bijaksana? Panik? Tenang? Pandemi? Propaganda? Paltrow hanya akan melanjutkan dan tidur dengan benda ini di pesawat. Selalu menjaga rasa aman. Jangan berjabat tangan. Cuci tangan sesering mungkin," tulis Paltrow dalam sebuah unggahan beberapa hari lalu.

Ia menjadi selebritas yang mengungkapkan kekhawatirannya tentang virus yang telah menyebar begitu cepat.

 


2. Kate Hudson

Kate Hudson menunjukkan perut buncitnya dengan bikin yang ia kenakan. (Jordan Strauss/Invision/AP)

Sementara itu Kate Hadson yang merupakan seorang aktris berkebangsaan Amerika Serikat yang mulai terkenal pada tahun 2001 setelah memenangkan Golden Globe juga turut membagikan pengalamannya.

Hudson juga membagikan foto di Instagram di pesawat terbang dan mengenakan masker wajah. Dalam foto itu seakan-akan ia mengekspresikan kekhawatirannya saat tengah bepergian.

 


3. Bella Hadid dan Selena Gomez

Model Bella Hadid memeragakan Blazer terbaru hasil kreasi Alexandre Vauthier sebagai bagian dari pertunjukan koleksi Haute Couture Spring / Summer 2020 di ajang Paris Fashion Week di Paris, Prancis (21/1/2020). (AP Photo/Christophe Ena)

Selebriti lain seperti Bella Hadid dan Selanda Gomez juga memposting foto mereka sendiri dengan facemaks yang dipasangkan dengan caption tentang coronavirus.

Tetapi para ahli memperingatkan Paltrow, Hudson, Hadid, Gomez dan selebriti lainnya untuk terus mengkampanyekan cara pencegahan lain dengan mencuci tangan dan antisipasi lainnya.

 


Benarkah Masker Bisa Cegah Penyebaran Virus Corona?

Sejumlah karyawan menggunakan masker saat beraktifitas di luar kantor di Jakarta, Senin (2/3/2020). Usai diumukan Presiden Jokowi bahwa ada 2 WNI yang terkena virus corona, banyak para pekerja menggunakan masker saat beraktifitas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Penggunaan masker bedah untuk mencegah infeksi kini sangat populer di banyak negara di dunia, terutama di China yang saat ini dilanda wabah Virus Corona, seperti dikutip dari 1 News.

Meskipun sudah ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa masker bedah dapat membantu mencegah penularan dari tangan ke mulut, seorang ahli virologi mengatakan bahwa ia skeptis tentang keefektifan penggunaannya dalam menghindari virus di udara.

Seorang konsultan ahli virus, di Cambridge University, Dr Chris Smith mengatakan kepada RNZ bahwa ,"Saya pikir ada bukti terbatas untuk keefektifan, tapi saya pasti tidak akan menyuruh orang untuk tidak memakai masker tersebut bila mereka mau".

Pertama kali diperkenalkan ke rumah sakit pada akhir abad ke-18, masker bedah tidak melakukan transisi ke penggunaan umum sampai wabah flu di Spanyol pada tahun 1919 silam yang menghasilkan korban jiwa lebih dari 50 juta orang.

Fungsi Sebenarnya

Seorang dokter dari St George's, University of London, Dr. David Carrington, mengatakan kepada BBC News bahwa "masker bedah rutin untuk publik bukan perlindungan yang efektif terhadap virus atau bakteri yang dibawa di udara", yang merupakan cara "sebagian besar virus" ditularkan, karena mereka terlalu longgar, masker bedah juga tidak memiliki saringan udara dan membiarkan mata terbuka.

Namun masker bedah dikatakan dapat membantu menurunkan risiko penularan virus melalui "percikan" dari bersin atau batuk dan memberikan perlindungan terhadap transmisi tangan-ke-mulut.

Sebuah studi pada tahun 2016 lalu dari New South Wales, Australia, juga mengatakan bahwa orang menyentuh wajah mereka sekitar 23 kali dalam satu jam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya