Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta atau HIPMI Jaya mengadakan forum Jakarta Energy 2020 dengan tema “The Future of Energy”. Forum ini untuk melahirkan pelaku usaha energi nasional yang berkelanjutan.
Ketua Umum HIPMI Jaya Afifuddin Suhaeli Kalla menjelaskan, forum ini sebenarnya sudah digagas sejak 2014. Namun penyelenggaraannya baru terealisasi pada 2020. Tujuan adanya forum ini adalah untuk melahirkan calon-calon pelaku energi nasional yang berasal dari pengusaha muda.
Baca Juga
Advertisement
"Kita berharap semoga dengan hadirnya para pemangku kebijakan, bisa ada titik temu bahwa pengusaha muda ini bisa tahu ke depan bisnis energi apa yang bagus, dan pemerintah ini mau fokus di mana, jadi kita sebagai pelaku bisnis energi bisa tahu, kita harus bertindak apa," ujarnya di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Tentunya, hal ini sejalan dengan arahan pemerintah, yakni target bauran energi 23 persen di tahun 2025. HIPMI Jaya pun akan mulai menerapkan, namun tanpa melupakan bisnis lainnya.
"Makannya kita coba angkat pelan-pelan, juga tidak melupakan bisnis lainnya. Tapi kita lebih mendorong pengusaha muda ini untuk suka bisnis remorabel, karena manfaatnya baru sekitar 8-9 persen, jadi room untuk masuknya masih sangat besar," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lahirkan Pengusaha Baru di Sektor Energi
Kendati begitu, ia menegaskan kembali dengan diadakannya forum ini bisa melahirkan calon-calon pengusaha energi yang datang dari pengusaha muda, khususnya di HIPMI.
Sementara, jika dilihat dari segi tantangannya. Ia pun mengakui bahwa orientasi pebisnis muda itu inginnya cepat mendapatkan untung saja, tanpa memikirkan bagaimana bisnis itu berkelanjutan atau "longterm".
Padahal, usaha yang sustainable dan longterm sebenarnya bisa menjaga pengusaha muda untuk berkembang jauh ke depan dibandingkan dengan bisnis shortterm, "Kita ingin juga mengubah mindset bahwa bisnis energi ini salah satu bisnis yang bisa dimainkan oleh pengusaha muda," ujarnya.
Bahkan, di Jakarta sendiri bisnis energi ini tidak begitu banyak, hanya sebatas solar panel dan energi sampah. Justru, yang banyak berkembang itu bisnis energi di daerah-daerah, seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Sumatera.
Advertisement